Waspada! Ini Modus Penipu Whatsapp Kuras Rekening

Waspada! Ini Modus Penipu Whatsapp Kuras Rekening

republicberita.com –

Jakarta – Modus kecurangan yang dimaksud dimaksud menguras rekening penggunaannya akhir-akhir belakangan ini marak terjadi. Salah satu modusnya dikerjakan melalui pesan singkat dalam aplikasi Whatsapp.

Sebagai contoh, modus pembohongan diimplementasikan dengan mengirimkan surat undangan pernikahan digital ke nomor Whatsapp pribadi calon korban. Dalam pesan tersebut, penipu mengarahkan agar calon korban membuka undangan digital hal itu yang digunakan mana ternyata file APK yang hal tersebut harus diunduh.

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan dalam menjalankan aksinya, pertama-tama para penipu ini akan menyebabkan akun rekening atas nama orang lain. Setelah rekening jadi, orang hal itu akan diberi uang juga rekening akan dipegang sang penipu.

“Ditemui di area area lapangan, mereka menggunakan orang lain untuk mendaftar abis itu kasih upah abis itu akun bank merekan ambil,” jelas Semuel beberapa waktu lalu, dikutip Minggu (15/10/2023).

Berikut beberapa modus kecurangan yang digunakan terjadi pada tempat era digital saat ini:

Penipuan berkedok undangan pernikahan di area tempat WhatsAppFoto: Penipuan berkedok undangan pernikahan pada dalam WhatsApp
Penipuan berkedok undangan pernikahan dalam WhatsApp

1. Tawaran Menggiurkan

Semuel menjelaskan salah satu ciri penipuan adalah adanya tawaran yang digunakan digunakan tak masuk akal atau bombastis. Misalnya menawarkan nilai tukar ponsel yang dimaksud terpencil lebih besar besar diskon dari biaya pasar.

“Jangan terkecoh tawaran-tawaran tiada masuk akal, nilai tukar HP tadinya Rp 10 jt dapat dengan saya Rp 2 juta. Sudah pasti scam,” kata Semuel.

2. Telepon, Chat, atau SMS Tidak Jelas

Ciri kedua yang dimaksud dimaksud dijelaskan Semuel adalah adanya pesan tidaklah jelas dari orang yang digunakan digunakan tidaklah dikenal. Ini mampu dalam bentuk telepon, WhatsApp maupun SMS.

“Contoh kan undangan, yang tersebut dimaksud kirim undangan nggak dikenal, yang nikah nggak kenal. Ke kepoan warga main klik aja,” ujarnya.

3. Penipuan Social Engineering

Cara terakhir adalah dengan social engineering. Para penipu akan menggunakan kelemahan korbannya untuk mampu melakukan kejahatannya.

“Menggunakan social engineering, kelemahan-kelemahan kita,” kata Semuel.


Tinggalkan Balasan