Vishnu Juwono: Perjuangan pemuda masa lalu inspirasi generasi pada saat ini

Vishnu Juwono: Perjuangan pemuda masa lalu inspirasi generasi pada saat ini
“Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk merenungkan peran pemuda dalam dalam masa lalu juga bagaimana generasi milenial juga juga Z dapat memberikan kontribusi terbaik bagi Indonesia pada dalam tengah perubahan zaman yang tersebut dimaksud sangat dinamis ini,”

republicberita.com – Depok – Pengamat Politik Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI) Vishnu Juwono semangat perjuangan juga tekad para pemuda pahlawan masa lalu dapat menjadi inspirasi bagi generasi masa sekarang dalam membangun masa depan Indonesia yang dimaksud dimaksud lebih besar banyak baik.

"Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk merenungkan peran pemuda pada masa lalu serta bagaimana generasi milenial dan juga juga Z dapat memberikan kontribusi terbaik bagi Indonesia di tempat dalam tengah perubahan zaman yang itu sangat dinamis ini," ujar Pengamat Politik Kebijakan Publik UI Vishnu Juwono di tempat tempat Depok, Sabtu.

Menurut dia saat ini muncul tokoh-tokoh muda seperti Kaesang Pangerap kemudian Gibran Raka Bumi Raka, rakyat menantikan gagasan serta program-program konkret yang dimaksud digunakan sesuai dengan kebutuhan publik.

"Generasi muda diharapkan tidaklah ada hanya sekali semata menjadi bagian dari kekuatan kebijakan pemerintah kemudian ekonomi, tetapi juga sebagai inovator solusi bagi berbagai tantangan zaman," katanya.

Melalui refleksi pada Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun ini, diharapkan generasi milenial juga Gen Z dapat memetakan kontribusi maksimalnya bagi kemajuan bangsa.

Hari Sumpah Pemuda, yang tersebut digunakan merupakan tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia, memperingati momen ke-95 semangat serta perjuangan pemuda dalam merebut kemerdekaan.

Saat peringatan ini, kita memanfaatkan kesempatan untuk mengenang jasa-jasa para pendiri Republik Indonesia, seperti Presiden Soekarno lalu Wakil Presiden Muhammad Hatta, yang dimaksud pada masa itu tergolong sebagai pemuda dengan usia awal 40 tahunan.

Dalam sorotan sejarah, beberapa jumlah keseluruhan tokoh pejuang kemerdekaan seperti Sultan Syahrir, Tan Malaka, Sumitro Djodjohadikusumo, yang digunakan mana juga merupakan ayah dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, turut memberikan tekanan kepada Presiden Soekarno juga juga Wakil Presiden Muhammad Hatta untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia pada saat itu.

Akhirnya, kemerdekaan diraih pada tanggal 17 Agustus 1945. Seiring berjalannya waktu, generasi milenial dihadapkan pada tantangan yang mana dimaksud berbeda dengan masa lalu.

Potensi bahaya pandemi baru, kecerdasan buatan (AI), fenomena digital divide yang tersebut dimaksud memperdalam kesenjangan sosial lantaran digitalisasi, serta situasi konflik global seperti perang Rusia lalu juga Ukraina serta krisis Gaza menambah kompleksitas dalam tantangan yang dimaksud dihadapi.

"Di tengah situasi ini, generasi milenial kemudian Gen- Z diharapkan memberikan kontribusi yang digunakan signifikan bagi kemajuan bangsa<" katanya.

Meskipun mayoritas pemimpin daerah atau tokoh nasional berasal dari generasi X seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Erick Thohir, Sandiaga Uno, munculnya fenomena dua putra presiden Joko Widodo, Kaesang Pangerap yang dimaksud digunakan menjadi Ketua Partai Solidaritas Indonesia, lalu Gibran Rakabuming Raka yang tersebut dimaksud menjabat Wali Kota Solo lalu kandidat duta presiden Republik Indonesia yang yang disebut didukung oleh Koalisi Indonesia Maju, menunjukkan kemungkinan peran yang mana dimaksud dapat dimainkan oleh generasi muda.

Tantangan bagi generasi muda menjadi krusial. Bagaimana merek bisa saja semata mempunyai peran yang dimaksud dimaksud lebih lanjut besar signifikan dalam kebijakan pemerintah nasional, bisnis, serta memberikan kontribusi nyata dalam memecahkan masalah-masalah zaman ini.