republicberita.com – Jakarta – Mayat tiga anak tergeletak di tempat atas nampan baja di area dalam kamar mayat rumah sakit Gaza. Salah satu kaki celana merekan yang digunakan disingkap ke atas memperlihatkan tulisan dengan tinta hitam pada kulit.
“Kami menerima beberapa kasus pada mana orang tua menuliskan nama anak-anak merek di tempat kaki kemudian perut,” ujar Abdul Rahman Al Masri, dokter sekaligus kepala unit gawat darurat Rumah Sakit Martir Al-Aqsa.
Menurut dia, orang tua khawatir apa pun bisa jadi terjadi lalu bukan ada yang tersebut dapat mengidentifikasi anak-anak mereka. “Ini berarti mereka itu merasa menjadi sasaran kapan semata dan juga sanggup terluka atau menjadi martir,” tambah Al Masri.
Tinta hitam yang merupakan tanda kecil dari ketakutan dan juga keputusasaan yang digunakan dirasakan oleh para orang tua di tempat daerah kantong padat penduduk yang ketika Israel terus menggempur Gaza. Serangan udara dikerjakan Israel tanpa henti sebagai pembalasan atas penyerbuan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pengawas ruangan di dalam Rumah Sakit Martir Al-Aqsa tempat jenazah dimandikan menggambarkan hari Minggu sebagai hari yang tersebut luar biasa. Dia mengatakan bahwa jumlah agregat korban tewas dari Sabtu hingga Minggu telah terjadi melebihi 200 orang.
“Apa yang kami perhatikan saat ini adalah banyak orang tua menuliskan nama anak-anak merek dalam kaki merek sehingga dia dapat diidentifikasi setelah serangan udara lalu jika dia tersesat. Ini adalah fenomena baru yang baru cuma dimulai dalam Gaza.”
“Banyak anak-anak yang dimaksud hilang, banyak yang dimaksud tiba di dalam di lokasi ini dengan tengkorak patah dan juga sulit untuk mengidentifikasi mereka, belaka melalui tulisan itulah merek dapat diidentifikasi.”
Selama dua minggu terakhir ratusan anak-anak telah terjadi dikeluarkan dari reruntuhan bangunan yang dimaksud terkena serangan udara pada salah satu tempat terpadat dalam dunia. Banyak dari merekan tiada dapat dikenali lantaran luka-lukanya.
Israel kembali melakukan serangan besar-besaran ke Gaza pada Senin,23 Oktober 2023. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 436 orang sudah pernah tewas akibat serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir. Sebagian besar korban tewas berada dalam selatan Jalur Gaza yang sempit juga padat penduduknya.
Sebagai tanda bahwa konflik semakin meluas, pesawat Israel juga menyerang Lebanon selatan semalam. Pasukan Israel memerangi warga Palestina di dalam Tepi Barat yang dimaksud diduduki.
Sejumlah bantuan mengalir melalui satu perbatasan ke Gaza, namun belaka sebagian kecil dari jumlah total yang dibutuhkan. Setidaknya 5.087 warga Palestina telah terjadi tewas dalam dua minggu serangan Israel, termasuk 2.055 anak-anak, kata kementerian kesehatan pada Gaza.
CNN | REUTERS