Perang Memanas, RI Antisipasi Pengadaan Minyak Mentah

Perang Memanas, RI Antisipasi Pengadaan Minyak Mentah

republicberita.com –

Jakarta – Kementerian Energi lalu juga Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan telah dilakukan lama menyiapkan beberapa langkah antisipasi dalam merespon perang Palestina lalu Israel, khususnya yang mana mana berpotensi dapat berdampak pada penyediaan minyak mentah pada Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan selain memantau pergerakan nilai jual minyak mentah imbas perang, pihaknya juga terus berupaya menjamin ketersediaan pasokan di tempat area dalam negeri aman terkendali.

Salah satunya dengan mencari sumber pasokan minyak mentah dari beberapa negara lainnya. Sebagaimana diketahui, pasokan minyak mentah RI selama ini terbesar berasal dari Arab Saudi kemudian Nigeria.

“Itu pasti (antisipasi mencari pasokan lain), itu sudah dari dulu pun kita sudah begitu bahwa multi suppliers kita tidaklah akan tergantung sejenis satu negara itu dari awal pun sudah ada,” kata Dadan ditemui pada Gedung Kementerian ESDM, Senin (23/10/2023).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak lalu Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan perang Palestina kemudian juga Israel yang digunakan digunakan terus berlanjut dikhawatirkan akan berpengaruh pada pasokan minyak mentah global. Terlebih apabila negara besar seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, hingga Iran terlibat terlibat.

“Masalahnya itu di area tempat logistik ya, logistik juga asuransi. Kalau dalam dalam sana agak sangat jarak jauh kan ya, kalau dia terganggu pada sana ya sanggup naik. Tapi emang sekarang naik kan belum banget, tapi kalau nanti AS udah masuk, itu baru mulai naik. Kalau Iran sudah masuk, Saudi masuk, ya berdampak sanggup besar. Tapi sekarang ya masih gak tahu larinya kemana,” kata Tutuka pada Gedung Kementerian ESDM, Senin (16/10/2023).

Oleh sebab itu, pemerintah juga sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi dalam merespon perang yang dimaksud hal itu belum diketahui kapan berakhirnya tersebut. Sehingga, diharapkan tak berimbas pada penyediaan BBM nasional. Misalnya dengan mencari sumber minyak mentah dari negara produsen.

“Banyak sih yang dimaksud digunakan lain ada, tapi sebagian besar dari Saudi juga juga Nigeria. Ya kita mengakses ya yang digunakan ada kita just, kalau ada permasalahan ini kita ambil dari mana juga sebagainya, tapi pasokan energi harus terpenuhi, energy priority harus terpenuhi kemudian dapat terjangkau oleh masyarakat, affordability,” katanya.

Artikel Selanjutnya Waduh, Laba Shell Meleset Dari Target