Microsoft Mendadak Larang ChatGPT, Ada Apa?

Microsoft Mendadak Larang ChatGPT, Ada Apa?

republicberita.com –

Jakarta – Microsoft merupakan salah satu pemodal awal OpenAI, startup yang mana mana mengembangkan layanan chatbot populer berbasis AI, ChatGPT.

Anehnya, Microsoft justru sempat melarang pegawainya menggunakan ChatGPT secara. Dalam web internal, raksasa teknologi itu beralasan larangan pemanfaatan chatbot sebab kesulitan keamanan.

“Akibat hambatan keamanan lalu data, sebagian tools AI tak tersedia untuk digunakan karyawan,” kata Microsoft, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (10/11/2023).

Perusahaan juga menyinggung kesulitan investasinya pada OpenAI, termasuk perlindungan keamanan yang tersebut mana disediakan ChatGPT. Namun, menurut Microsoft, website yang dimaksud dimaksud digunakan ChatGPT disediakan oleh layanan pihak ketiga.

“Meskipun benar Microsoft berinvestasi pada OpenAI serta ChatGPT mempunyai perlindungan bawaan untuk mencegah pemanfaatan yang mana tiada aman, namun website itu merupakan layanan pihak ketiga,” jelas perusahaan.

“Artinya, Anda harus berhati-hati saat menggunakannya akibat risiko keamanan. Termasuk juga layanan AI eksternal lain seperti Midjourney atau Replika,” Microsoft menambahkan.

Kini, akses pada ChatGPT telah terjadi terjadi dipulihkan berdasarkan laporan CNBC Internasional. Awalnya, ChatGPT serta Canva dilarang, namun akhirnya akses chatbot sudah kembali normal setelah artikel dipublikasikan.

Berdasarkan pernyataannya Microsoft, pemblokiran itu terjadi sebab ketidaksengajaan. Saat itu, perusahaan tengah melakukan pengujian sistem model bahasa besar (LLM) yang diuji coba ke seluruh karyawan.

“Kami memulihkan layanan [ChatGPT] segera setelah mengidentifikasi kesalahan. Seperti yang tersebut digunakan dikatakan sebelumnya, kami menggerakkan karyawan kemudian pelanggan menggunakan layanan seperti Bing Chat Enterprise serta ChatGPT Enterprises yang dimaksud dimaksud hadir dengan tingkat perlindungan privasi dan juga juga keamanan tinggi,” ujar Microsoft.

Artikel Selanjutnya Bukti Terbaru Google Makin Ditinggal, Ini Penggantinya