Bisnis  

Menteri Erick: Holdingisasi bantu ciptakan kemandirian keuangan

Menteri Erick: Holdingisasi bantu ciptakan kemandirian keuangan

republicberita.com – Jakarta –

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, holdingisasi membantu Kementerian dalam memperbaiki struktur permodalan, mengkonsolidasi aset, utang, juga modal keseluruhan, sehingga kapasitas leverage meningkat kemudian menurunkan cost of capital.
 
"Itu dapat lantaran menciptakan kemandirian keuangan, pendanaan menjadi cukup tanpa bergantung pada APBN. Holdingisasi juga menyelaraskan model bisnis, menciptakan skala dunia usaha yang mana mana besar, serta menimbulkan BUMN menjadi lebih banyak banyak fokus dalam alokasi modal, teknologi, juga manusia," kata Erick melalui keterangan tertoreh dalam Jakarta, Selasa.
 
Erick menyampaikan, BUMN menetapkan lima prioritas dalam membina perusahaan-perusahaan milik negara, yakni inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, pengembangan talenta, peningkatan penyertaan modal serta nilai perekonomian juga sosial.
 
Mendekati penghujung 2023, kelima prioritas hal itu sudah terisi oleh banyak pencapaian kinerja BUMN. Melalui prioritas inovasi model bisnis, BUMN melakukan restrukturisasi model perusahaan melalui perkembangan ekosistem, kerja sama, perkembangan kebutuhan stakeholders, kemudian fokus pada core business.
 
Lebih lanjut, Erick menginginkan BUMN mampu memimpin secara global dalam teknologi strategis kemudian melembagakan kapabilitas digital seperti data management, advanced management, big data, artificial intelegence, serta lain-lain.

 
Prioritas ini sudah pernah diisi dengan Upaya Kementerian BUMN dalam memacu PT Telkom Indonesia (Persero) atau Telkom untuk menjadi Raja Data Center pada Asia Tenggara.
 
"Telkom sedang konstruksi sektor ekonomi secara maksimal untuk memverifikasi data center kita menggalang digital dunia usaha kita yang mana digunakan akan terbesar di tempat area Asia Tenggara. Telkom juga fokus ke infrastruktur, salah satunya dengan membentuk Mitratel yang mana mana sempat IPO, juga juga menjadi IPO terbesar pada bursa untuk kategori anak usaha," ujar Erick.
 
Untuk memenuhi target prioritas pengembangan talenta ini, BUMN didorong untuk membuka lapangan kerja melalui program Rekruitmen Bersama BUMN (RBB). Pada 2022, RBB BUMN tercatat sudah terjadi membuka lapangan kerja bagi 2.700 orang untuk bekerja pada 50 BUMN.
 
Pada tahun berikutnya, lapangan kerja yang mana dimaksud dibuka tercatat lebih banyak banyak dari 2.000 posisi pada dalam lebih banyak lanjut dari 120 perusahaan di dalam dalam bawah BUMN group.
 
"Kami dalam tempat BUMN terus memacu program magang supaya terjadi transisi. Adik-adik mahasiswa kita supaya dapat beradaptasi (dunia kerja)," kata Erick.
 
Erick menyampaikan, pada prioritas keempat, BUMN didorong untuk mampu mengoptimalkan nilai aset kemudian menciptakan biosfer perkembangan kegiatan ekonomi yang hal tersebut sehat.

Sebagai salah satu gambarannya, pada Februari 2023, Erick menyokong BUMN mampu menyerap investasi modal di tempat tempat luar pasar modal senilai Rp 127 triliun pada semua aset BUMN.

 
Dengan target Investasi Rp1.400 triliun, Kementerian BUMN didorong untuk mendapatkan perkembangan sektor ekonomi di area area luar pasar modal senilai Rp127 triliun dalam dalam semua aset- aset BUMN yang mana mana bekerjasama dengan private sector, ataupun UMKM.

 
Pada prioritas kelima, Erick menekankan agar BUMN mampu meningkatkan nilai sektor sektor ekonomi serta dampak sosial terutama dalam bidang ketahanan pangan, energi, kemudian kesehatan.
 
Oleh akibat itu, pada penguatan ketahanan pangan, Erick menggulirkan sebagian terobosan. Salah satunya melalui program Makmur yang dimaksud merupakan biosfer pangan yang dimaksud dimaksud terintegrasi dari hulu ke hilir.
 
Dalam program Makmur, Erick menyebutkan banyak BUMN memberikan dukungan penuh untuk para petani. Dukungan dimulai dari tahap pembiayaan, pendampingan, pasokan pupuk berkualitas, asuransi gagal panen, hingga menjadi offtaker atau pembeli hasil produksi petani.
 
"Ini biosfer yang digunakan sekarang kami di area tempat BUMN coba intervensi dalam melindungi petani. Petani tidaklah usah mikir hasilnya (pembelinya), cukup produksi saja. Nyatanya sanggup kok, kita sudah buktikan," ujar Erick.