republicberita.com – Sistem pertahanan anti-rudal milik Israel menjadi sorotan usai dihujani rentetan roket pada Sabtu (7/10) waktu setempat.
Eks Kepala Badan Intelijen Mossad Efrain Halevy mengatakan serangan Hamas yang mana yang berhasil menembus Iron Dome ini sebagai bentuk ‘kecolongan’. Ia juga mengaku terkejut dengan rentetan roket Hamas yang digunakan mana mampu menembus Iron Dome.
“Kami tak mendapat peringatan apa pun, kemudian sungguh mengejutkan bahwa perang pecah hari ini,” kata Halevy.
Halevy juga mengaku jumlah total total roket yang digunakan dimaksud ditembakkan milisi Palestina berada dalam dalam skala yang tersebut mana “belum pernah terjadi sebelumnya”. Ia juga menyebut ini kali pertama serangan Hamas menembus sangat ke wilayah Israel.
Lalu, apa sebetulnya Iron Dome, benteng pertahanan Israel yang berhasil dibobol roket Hamas?
Iron Dome milik Israel dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling efektif di tempat area dunia. Sistem ini dirancang untuk merespons ancaman jarak pendek dari Gaza lalu Lebanon selatan, serta sudah pernah menangkis ribuan roket sejak mulai beroperasi pada tahun 2011.
Kementerian Pertahanan Israel mengklaim sistem ini mampu menangani berbagai ancaman secara bersamaan, dengan tingkat keberhasilan hingga 90 persen. Namun intensitas rentetan roket dari militan Hamas dalam serangan mendadak pada Sabtu dini hari berhasil memproduksi sistem yang kewalahan.
Sistem pertahanan rudal Iron Dome dikembangkan oleh Rafael Advanced Defence Systems milik Israel, dengan dukungan Amerika Serikat (AS), untuk melawan ancaman seperti roket, mortir, kemudian pesawat tak berawak. Sistem ini terdiri dari tiga elemen utama, yakni peluncur juga juga penangkalnya, radar multi-misi berbasis darat, kemudian sistem kontrol.
“Pada dasarnya, sistem ini mencegat roket juga rudal dengan pencegat roketnya sendiri, serta menggunakan radar untuk mendeteksi serta melacaknya,” ungkap Michael Shoebridge, direktur juga pendiri Strategic Analysis Australia, lembaga think tank yang dimaksud dimaksud berfokus pada pertahanan lalu juga keamanan, mengutip ABC, Selasa (10/10).
Saat ini, Israel miliki 10 unit perangkat Iron Dome yang digunakan dimaksud ditempatkan pada seluruh negeri. Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Iron Dome dapat memberikan perlindungan skala kota terhadap roket dengan jangkauan antara empat hingga 70 km.
Setiap unit mampu melindungi hingga 155 kilometer persegi lalu ditempatkan secara strategis pada dalam sekitar kota serta daerah berpenduduk. Satu unit perangkat terdiri dari tiga hingga empat peluncur, serta juga setiap peluncur dapat menampung hingga 20 penangkis.
“Tergantung pada berapa banyak rudal yang dimaksud mana ditembakkan ke arah Anda, Anda harus miliki cakupan yang digunakan itu menyeluruh untuk sel Iron Dome,” kata Shoebridge.
“Untuk memberikan gambaran tentang cakupan yang digunakan Anda perlukan, jika Anda mempertahankan diri dari 1.000 rudal yang digunakan masuk, Anda memerlukan setidaknya 1.000 pencegat rudal,” tambahnya.
Setiap penyimpan daya Iron Dome dilaporkan berharga sekitar US$100 jt (Rp1,5 triliun), lalu setiap rudal pencegat sekitar US$50.000.
Untuk menghemat pencegat, sistem radar dengan cepat menentukan apakah sebuah roket berada pada tempat jalur yang mana digunakan akan menghantam daerah berpenduduk; jika tidak, roket itu diabaikan kemudian dibiarkan mendarat tanpa bahaya.
![]() |