republicberita.com –

Muhammad Maruf adalah Initiator FORUM INDONESIA SATU lalu juga Chief Executive Officer dari SocialCapitalIndonesia.com. Menyelami jurnalistik sejak 1999 dalam tempat media digital-cetak nasional serta internasional, serta mulai penelitian makroekonomi juga pasar sejak 2020, juga terlibat bicara tentang uang, psikologi lalu kehidupan di dalam tempat IG @muhammad.maruf66 serta Twitter @muhruf.
Profil Selengkapnya
Kewajiban istri itu cuma satu: di area tempat kasur, selebihnya dapur juga sumur itu mampu dalam outsource. Dan suami lah yang digunakan wajib membayarnya. Sebab, semata-mata urusan kasur lah satu satunya yang dimaksud mana tidaklah mampu dalam outsource dalam sebuah pernikahan yang digunakan sehat.
Sorry it sound so sexists. Menempatkan perempuan seperti hanya saja semata sebagai objek lalu fantasi seksual laki laki dalam rumah tangga. Bila itu kesan anda, silahkan, tapi maksud saya bukan begitu. Bahkan berkebalikan, saya ingin memposisikan merekan sebagai ratu dalam istana. Idealnya.
Saya akan mencoba memakai pendekatan dalil naqli-aqli, budaya kemudian teori-data untuk mempertahankan argumen itu. Mengapa fokus kepada perempuan? Karena waktu melahirkan sehat cuma usia 20-35 tahun, juga juga tujuan nikah itu salah satunya ibadah terlibat berpartisipasi dalam sunatullah melestarikan ciptaanya dimuka bumi. (An-Nahl 72. At-Thur 21). Alat reproduksi laki-laki tetap berfungsi sampai tua, sementara perempuan tidak.
Tren unmarried women melanda Asia seperti Jepang, China, Korsel, termasuk juga Indonesia. Angkanya berlipat dalam beberapa dekade. Di Indonesia, jumlah total total pernikahan drop 25% dalam satu dekade, atau rata-rata turun 11% per tahun. Jomblo akut-berusia di dalam dalam atas 30 juga berlipat tiga dalam beberapa dekade. Sementara jomblo Gen Z atau usia 15-30 naik tambahan dari 10% menjadi 64,5% atau 42 jt pemuda Indonesia pada 2022.
Berdasarkan survei pada China serta juga Korsel, dua alasan utama kaum hawa enggan menikah adalah tekanan finansial kemudian juga sistem patriaki yang dimaksud digunakan dianut luas di area tempat Asia. Soal sektor perekonomian jelas solusinya; perencanaan keuangan yang dimaksud matang sebelum menikah, tapi kalau kesulitan sistem patriaki ini lebih banyak tinggi repot. Patriarki adalah sistem sosial dalam mana posisi dominasi lalu hak istimewa terutama dipegang oleh laki-laki. Menempatkan hak absolut pada kepemilikan anak, hingga tubuh perempuan pada laki-laki. Dalam bahasa umum patriaki memproduksi perempuan dalam rumah tangga sebatas dapur, sumur kemudian juga kasur.
Sistem patriaki Ini bahkan tidaklah cuma sekali menjajah keluarga, tetapi sistem lain seperti dunia kerja, kebijakan pemerintah juga lain sebagainya. Ada indikator The Global Gender Gap Index, keluaran World Economic Forum. Rating indonesia berada di dalam area level 87 dari 148 negara dengan skor 0.697 (skala 0 lebar 1 kecil). Nomor satu gap paling kecil adalah Islandia kemudian terburuk Afganistan. Indeks ini mengukur kesetaraan antara laki-laki serta perempuan dalam hal partisipasi lalu kesempatan ekonomi, pendidikan, kesehatan serta politik.
Sistem patriaki telah terjadi dilaksanakan mendarah daging, berkelindan dengan pranata sosial, sistem politik, lalu agama khususnya pada negara-negara Asia. Patriaki adalah sistem sosial kuno yang digunakan yang disebut paling tangguh yang mana hal tersebut nyaris tak tergerus oleh zaman bahkan oleh modernitas sekalipun-meskipun perlahan sudah terkikis dalam negara barat. Ia warisan kebudayaan Mesopotamia, 4000 tahun sebelum masehi (The Creation of Patriarchy, Gerda Lerner-1986).
Sistem patriaki yang tersebut digunakan seolah diterima apa-adanya ini berdampak serius pada masa depan umat manusia. Semua pemerintahan dalam dunia berjibaku merayu perempuan untuk mau menikah. Ini tak ada mudah, dengan kesadaran gender yang tersebut yang makin meningkat perempuan mulai melawan. Perempuan modern enggan kehilangan me time, karir, kebebasan lalu individual achievement lainnya. Mereka takut pernikahan membuatnya terpenjara, terekploitasi, terlebih yang dimaksud pada keluarga yang dimaksud mana masih terkendala permasalahan ekonomi.
Kelindan Jahat Patriaki serta Arabisasi
Secara umum banyak pemerintah mengambil banyak jalan yang digunakan kurang jitu untuk mengatasi tren unmarried women. Contoh, di tempat tempat Korsel pemerintahnya memperbaiki cuti keluarga, menawarkan prasarana kesuburan bagi pasangan lalu perempuan lajang, hingga membolehkan akta kelahiran bagi wanita tak menikah yang digunakan mana mempunyai anak.
Namun, semua kebijakan pada intinya tetap memposisikan perempuan sebagai alat reproduksi populasi semata, tanpa membongkar akar persoalan yang tersebut mana ada. Solusinya tetap dari male perspektif, sehingga kurang efektif. Perlu cara yang tersebut dimaksud lebih banyak besar radikal lalu fundamental untuk membongkar sistem patriaki yang mana dimaksud menakuti perempuan lajang.
Selain sistem urusan urusan politik lalu sosial seperti adat istiadat, menurut saya urutan pertama yang mana perlu dibongkar terdahulu untuk menghancurkan sistem patriaki adalah agama. Ini sebab daya rusaknya sangat berjauhan tambahan luar biasa daripada penerapannya pada bidang lain. Saya ingin membongkar sistem patriaki yang mana digunakan menyusup pada pemahahaman Islam pada Indonesia.
Disulut oleh kebijakan pemerintah identitas sejak 2014-meskipun tren ini sudah lama-arabisasi semakin menjadi jadi pada Indonesia. Fenomena hijrah, pemanfaatan kosakata arab, hingga gaya pakaian hijab syar’i terjadi secara masif digenerasi muslim muda Indonesia. Yang terjadi di dalam dalam Indonesia sekarang persis seperti gambaran hasil kajian Saba Mahmood (2012) di dalam tempat Mesir, dimana ada perubahan identitas orang muslim dalam sana.
Menjadi muslim pada sebagian orang ternyata tak sekadar perpindahan agama, tapi juga pergantian kultur; mengadopsi budaya Arab, berbahasa Arab, serta berperilaku seperti orang Arab. Bahwa orang Mesir yang mana menjadi Muslim itu bukan semata-mata berubah identitas keagamaannya, tapi juga identitas kulturalnya; dia itu telah dilakukan dijalani berubah menjadi orang Arab.
Balik lagi pada konteks sistem patriaki, ini menghasilkan pemahaman agama muslim muda di tempat area Indonesia mundur sangat sangat jauh kebelakang. Sebab, penerapan sistem patriaki dalam Arab Saudi jarak sangat jauh tambahan parah, dibandingkan Indonesia. Memang ada reformasi belakangan ini, seperti izin mengendarai mobil sendiri bagi perempuan pada sana, tapi itu sangat sangat jauh dari perbaikan gap gender.
Di sana, individu perempuan harus mendapatkan izin atau penjagaan untuk melakukan nyaris apapun dalam hidupnya. Mulai dari menikah, cerai, bepergian, pendidikan, bekerja, sampai membuka rekening bank. Perempuan benar-benar menjadi subordinat sangat jarak jauh dalam bawah laki-laki pada Arab, kemudian menurut aktivis feminis Wajeha Al-Huwaider sudah mirip perbudakan.
Proses pemahaman islam yang dimaksud mana tidaklah lengkap dalam generasi Z Indonesia, yakni tidaklah dapat hanya memisahkan mana ajaran islam juga mana ajaran adat orang arab menciptakan sistem patriaki bukannya makin longgar malah makin menguat di dalam area Indonesia. Ketidakmampuan memisahkan Islam Arab juga Islam Nusantara ini sudah pernah berkontribusi pada alasan perempuan muda Indonesia untuk tetap melajang atau takut menikah.
Padahal, bersama banyak negara timur tengah, posisi Arab Saudi yang digunakan digunakan banyak dijadikan rujukan kaum muslim milenial Indonesia itu berada pada posisi bawah dalam kesetaraan gender. Arab Saudi menempati rangking Gender Gap Index ke 131 dengan skor 0.637, sangat jarak jauh dalam bawah Indonesia.
Menikah Itu Lebih Bahagia
Para jomblo perempuan di area area Indonesia harus tahu survei terbaru Badan Pusat Statistik (BPS). Hasilnya, perasaan bahagia pasangan menikah lebih banyak lanjut tinggi dalam 2021 (skor 72,1), naik dari 2017 (skor 71,09). Ini membalikan situasi pada hasil survei 2017 dimana penduduk yang digunakan lajang mempunyai indeks kebahagiaan tertinggi.
Problem selanjutnya adalah membongkar pemahaman sesat perempuan muslim dapat diperlakukan semena-mena setelah menikah, atau laki-laki dapat semaunya bertindak. Berikut banyak contoh yang mana relate dengan praktik berumah tangga modern yang digunakan sesuai dengan ajaran islam, bukan ajaran adat istiadat orang Arab. Arab itu hanya saja semata negara tempat lahirnya Islam, bukan Islam itu sendiri.
Dalam konteks kekinian oleh sebab itu mayoritas perempuan juga bekerja setelah menikah, juga terjadi penyatuan harta, maka diksi paling mudah untuk menafsirkan dalil Quran dan juga juga hadist adalah “uang istri adalah uang istri kemudian juga uang suami adalah uang istri,”. Kewajiban suami tiada cuma urusan membiayai pangan dasar keluarga tapi mencakup biaya gaya hidup, nyalon, jajan, kemudian juga kebutuhan pribadi lainnya. (HR Muslim 2137, Al-Baqarah: 233, Ath-Thalaaq: 6).
Sementara dalam hal istri yang digunakan digunakan tak bekerja, ijtihad Imam Al-Ghazali, ulama besar Islam sangat progresif serta juga relate dengan keluarga muslim kekinian. Katanya, “Di luar uang untuk kepentingan keluarga, suami juga diwajibkan memberi uang kepada istri sebagai ‘gaji’ dikarenakan sudah pernah menjaga rumah kemudian juga mengasuh anak, dalam kasus istri yang tersebut bukan bekerja juga juga memilih untuk tinggal pada rumah”.
Imam Ghazali menegaskan bukan ada perbudakan dalam rumah tangga islam. Tapi, sebaliknya ini juga tidak ada ada boleh diartikan suami semata-mata menjadi sapi perahan, sebab batas semua kewajiban menjadi sumber keuangan keluarga itu terukur oleh standar kemampuan serta kapasitas pribadi laki-laki. (Al-Baqarah: 233)
Wanita Karir Dapat Dua Pahala
Terjadi kesalahan penafsiran mendasar pada tren domestifikasi perempuan belakangan ini. Dikatakan kelompok ini bahwa perempuan yang mana hal tersebut bekerja ke luar rumah, setiap langkah kakinya adalah neraka. Ini berdasarkan sebagian ayat yang dimaksud dimaksud tiada dipahami secara komperhensif. (Seperti Al-Ahzab 33)
Mufasir kontemporer Qurash Shihab dalam tafsir Al-Mishbah mengatakan ayat itu dikhususkan untuk istri-istri nabi. Itupun dalam konteks merek itu diminta belajar juga menunut ilmu dari Nabi yang dimaksud merupakan sumber pengetahuan dalam islam. (Al-Ahzab 34).
Bahkan Nabi mengapresiasi perempuan yang tersebut dimaksud bekerja sebagai tulang punggung keluarga. Kata Nabi kita, perempuan karir yang berjuang untuk membantu keuangan keluarga mendapatkan dua nafkah keluarga serta pahala sedekah.” (Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari).
Banyak sekali kajian sejarah tentang perempuan berkarir zaman nabi yang tersebut dimaksud mampu dijadikan rujukan. Tidak usah jauh-jauh, Istri Nabi sendiri Khadijah adalah pebisnis sukses pada masanya. Sementara itu, dalam konteks kesetaraan bidang pendidikan, istri Nabi Aisyah menduduki urutan keempat sebagai periwayat hadist terbanyak. Aisyah dikabarkan miliki 77 murid laki-laki juga juga 8 perempuan dari kalangan sahabat serta juga tabiin.
Kembali pada mengenai kasur lalu perempuan. publikasi Psychological Bulletin , yang merangkum hasil dari 211 studi menyimpulkan dorongan seksual laki-laki lebih besar tinggi besar dari pada perempuan. Kaum adam, katanya, tambahan lanjut sering berfantasi tentang seks, lebih banyak tinggi terbuka mengekspresikan perasaan seksual, kemudian lebih tinggi banyak banyak masturbasi daripada perempuan.
Dalam konteks ini, kewajiban istri untuk memenuhi kebutuhan seksual suami menjadi relevan setelah semua hak-haknya dipenuhi. Banyak sekali dalil naqli yang dimaksud yang disebut mewajibkannya (Al-Baqarah: 223, 228). Bahkan ada sebuah hadist yang mana menggunakan metafora bahwa istri bahkan wajib melayani seks suami saat diinginkan meskipun saat itu ada pada atas punggung unta-walaupun kesahihannya diragukan lantaran tak terdapat kitab Sahih al-Bukhari maupun Sahih Muslim.
Hadist itu memang banyak diglorifikasi untuk mengekslopitasi hak-hak seksual perempuan dalam rumah tangga. Namun, kajian kontemporer hadist sudah menerima bahwa persetujuan seksual atau sexual consent ada dalam Islam (Al Baqarah 187, 262,263). Nabi Saw, dalam hadits Jabir bin Abdillah ra menyebutnya sebagai “mula’abah” antara suami istri, atau saling menikmati permainan. Hal ini cuma dapat terjadi, jika keduanya dalam persetujuan juga kerelaan.
Feminis Kebablasan
Saya lebih tinggi tinggi setuju dengan pernyataan K,H Hasyim Muzadi, 2007, bahwa yang mana digunakan diperlukan itu keserasian gender daripada kesetaraan gender dalam rumah tangga. Sistem patriaki tiada ada semuanya buruk, cuma skalanya belaka yang mana digunakan harus dikurangi, bahwa bagaimanapun dengan segudang kewajiban laki-laki dalam pernikahan, maka ada sedikit previlage satu tingkat dalam atas kaum hawa. (Al-Baqarah 228).
Kesetaraan gender tambahan baik diterapkan pada sistem sosial, bukan dalam lingkup keluarga. Tidak akan sanggup ada dua kepala keluarga dalam satu rumah. Tapi, tren yang tersebut dimaksud menghawatirkan sekarang, banyak aktivis muda muslim yang digunakan itu dikarenakan ketidaksempurnaan dalam memahami text suci, juga terbuai kampanye kesetaraan gender ala barat main hantam kromo belaka terhadap apa-apa yang hal itu berbau konsep keluarga islam.
Mereka salah memahami yang dimaksud hal itu merek itu perangi itu adalah praktik patriaki ala islam Arab, bukan islam Nusantara. Islam nusantara lebih lanjut banyak tawassuth (sikap tengah tengah) tawazun (seimbang), lalu tasamuh (toleransi). Saya bisa saja sekadar menunjuk hidung aktivis child free macam influencer Gita Savitri Devi salah besar dalam memahami kitab suci.
Repotnya, dengan keterbukaan informasi melalui media sosial nilai-nilai yang tersebut digunakan tak fair oleh infleuncer ini mudah meracuni perempuan muda muslim yang digunakan dimaksud tak miliki bekal cukup untuk memilih. Apalagi mereka yeng bersekolah dalam universitas-universitas pada dalam barat, tanpa bekal yang mana hal tersebut cukup untuk menyaring budaya kesetaraan gender dalam sana kemudian Indonesia.
Dampaknya akan serupa saja. Gerakan kesetaraan gender yang tersebut mana kebablasan akan menjadi bencana bagi populasi umat manusia. Dengan gerakan unmarried women, child free, LGBT yang digunakan dikata awalnya untuk meruntuhkan sistem patriaki. Alih-alih meruntuhkan, merek sebenarnya bersekutu, juga miliki dampak yang digunakan dimaksud mirip buruknya bagi masa depan umat manusia dimuka bumi.