Marak Demonstrasi Palestina Temasuk Virtual, Pakar Sebut Dampak pada Kesehatan Mental

Marak Demonstrasi Palestina Temasuk Virtual, Pakar Sebut Dampak pada Kesehatan Mental

republicberita.com – Jakarta – Gelombang demonstrasi terkait perang Israel kemudian Hamas atau Palestina marak di area berbagai negara. Tak cuma di dalam dunia nyata, reaksi virtual juga ramai di area Roblox dengan berbagai reaksi lalu komentar. Roblox punya pengguna berpartisipasi harian 65 juta. Meski kebanyakan penggunanya anak-anak, data pada 2022 menyebut 38 persen pengguna berusia 17 tahun atau lebih. 

Pakar menyebut bergabung dengan komunitas online di dalam masa yang digunakan penuh krisis ini sanggup meningkatkan kesehatan mental tapi tak semua orang akan merasa nyaman, terutama bila terkait isu politik. Jalan terbaik adalah menghindari memanaskan suasana.

“Platform seperti Roblox sebenarnya tempat untuk anak-anak yang tersebut tak bisa saja ikut-ikutan berunjuk rasa tanpa didampingi orang tua. Menggelar demonstrasi pro-Palestina atau pro-Israel dalam Roblox memproduksi orang yang digunakan tak bisa jadi mengekspresikan diri merek secara nyata melakukannya dalam komunitas virtual,” jelas psikolog Ragine Galanti kepada USA Today.

Ekspresi diri
Brad Fulton, pengajar manajemen serta kebijakan pemerintah sosial dalam Universitas Indiana – Bloomington, Amerika Serikat, menambahkan, “Di masa krisis, orang-orang ingin mengatakan atau melakukan sesuatu. Platform seperti Roblox menyediakan forum untuk orang-orang mengekspresikan diri serta merasa dia sudah melakukan perubahan. Hal ini sanggup memberi merekan kontrol yang mana sebanding daripada merasa tak berdaya sejenis sekali.”

Pihak Roblox sendiri mengaku akan tetap mengawasi platform-nya agar terbebas dari komentar tak layak atau menghina, bukan menunjukkan empati atau solidaritas.

“Kami sangat berduka atas tragedi mengerikan dalam Israel kemudian Gaza serta simpati kami untuk mereka yang terdampak juga kehilangan orang-orang tercinta. Meski standar komunitas kami mengizinkan ekspresi solidaritas, kami tak mengizinkan konten yang mana mengedepankan kekerasan, mengiklankan terorisme, lalu kebencian pada kelompok atau individu pendukung pihak tertentu. Kami punya tim ahli lalu ribuan moderator dan juga juga peralatan deteksi otomatis untuk memonitor sistem kami serta akan segera mengambil tindakan terhadap konten berisi kekerasan yang digunakan tak sesuai standar kami,” begitu pernyataannya.