republicberita.com – Semarang – Pemerintah Kota Semarang berhasil menyabet dua penghargaan dalam Penganugerahan Penghargaan Perlindungan Konsumen, yakni sebagai daerah tertib ukur lalu juga penghargaan pasar SNI (standar nasional Indonesia).
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, pada area Semarang, Sabtu, mengatakan bahwa penghargaan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) itu merupakan sebuah apresiasi bagi Pemkot Semarang.
"Bapak Menteri Perdagangan secara langsung menyerahkan dua kategori penghargaan untuk Kota Semarang. Yaitu SNI pasar rakyat serta daerah tertib ukur," kata Ita, sapaan akrabnya.
Penghargaan Perlindungan Konsumen secara langsung diserahkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di tempat dalam Hotel Pullman Bandung, Jumat (10/11).
Menurut dia, Kota Semarang menjadi satu-satunya kota yang digunakan digunakan mendapatkan dua penghargaan.
"Tentunya ini merupakan satu semangat agar semua pasar pada Kota Semarang mampu ber-SNI. Dari Dinas Perdagangan juga harus men-'support', mengawasi, dan juga juga memantau agar semua pasar dapat sesuai SNI," katanya.
Ia menyebutkan penerapan SNI Pasar Rakyat juga Pasar Tertib Ukur merupakan upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen di area tempat daerah sehingga berkontribusi terhadap percepatan pertumbuhan sektor kegiatan ekonomi nasional.
Seperti diketahui, Mendag memberikan penghargaan untuk empat kategori, yakni Pemerintah Daerah Peduli Perlindungan Konsumen, Pasar Tertib Ukur, SNI Pasar Rakyat, serta Daerah Tertib Ukur.
Total sebanyak 610 pasar dinobatkan sebagai pasar tertib ukur juga ber-SNI.
"Ada empat kategori penghargaan, yaitu Daerah Tertib Ukur, Pasar Tertib Ukur, Daerah Peduli Perlindungan Konsumen, kemudian Pasar Ber-SNI," katanya.
"Patut disyukuri sudah ada 610 penghargaan, berarti sudah hampir rata-rata pasar pada Indonesia sudah tertib ukur lalu juga ber-SNI," katanya.
Banyaknya jumlah agregat total pasar yang digunakan tertib ukur juga ber-SNI merupakan hal positif kemudian juga tentunya akan memberikan rasa aman kepada warga untuk berbelanja.
"Justru kalau pasar-pasar tradisional sudah ber-SNI, aman konsumennya. Ini semakin bagus. Kemudian pasar tertib ukur, semakin banyak pasar tertib ukur, semakin baik. Berarti semakin banyak konsumen yang digunakan mana aman lalu nyaman," katanya.