republicberita.com – Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum serta juga Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 558 jembatan gantung selama periode 2015 – 2023 dalam rangka mempermudah konektivitas antar desa.
"Hadirnya jembatan gantung akan mempermudah serta memperpendek akses warga warga perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan juga akses silaturahmi antar warga,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam dalam Jakarta, Senin.
Basuki mengatakan, Kementerian PUPR dalam mengupayakan konektivitas antar wilayah tak cuma membangun infrastruktur berskala masif seperti jalan tol, tetapi juga infrastruktur kerakyatan seperti jembatan gantung.
"Jembatan gantung merupakan akses penghubung antar desa yang dimaksud mana miliki peran vital untuk mempermudah mobilitas orang, jasa kemudian logistik bagi penduduk setempat," katanya.
Secara kumulatif sejak 2015 hingga 2023, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga sudah membangun 473 jembatan gantung pada seluruh Indonesia dengan total panjang 34.932 meter. Jembatan gantung itu dibangun dengan bentang terpendek 42 meter kemudian terpanjang 150 meter dengan lebar 1,8 meter.
Rinciannya, sebanyak 10 jembatan gantung sepanjang 762 meter dibangun pada 2015, sebanyak 7 jembatan gantung sepanjang 720 meter pada 2016, sebanyak 13 jembatan gantung sepanjang 814 meter pada 2017, sebanyak 130 jembatan gantung sepanjang 9.074 meter pada 2018, serta sebanyak 139 jembatan gantung sepanjang 9.930 meter pada 2019.
Pada 2020 sudah pernah diselesaikan sebanyak 41 jembatan gantung sepanjang 3.288 meter, tahun 2021 sebanyak 65 jembatan gantung sepanjang 4.974 meter, serta juga tahun 2022 sebanyak 68 jembatan gantung sepanjang 5.370 meter.
Selanjutnya pada tahun ini ditargetkan sebanyak 85 jembatan gantung selesai sehingga total jembatan gantung dibangun dari 2015 hingga 2023 mencapai 558 unit. Sedangkan untuk tahun 2024 masih menunggu usulan lokasi kebutuhan jembatan gantung.
Beberapa jembatan gantung yang digunakan sudah selesai pekerjaan pada antaranya Jembatan Gantung Girpasang dalam Provinsi Jawa Tengah, Jembatan Gantung Kareho dalam area Kalimantan Barat, juga Jembatan Gantung Manembonembo – Girian Bawah dalam area Sulawesi Utara.
Jembatan gantung yang sudah pernah dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu infrastruktur kerakyatan yang dimaksud digunakan mempermudah pergerakan kemudian memangkas waktu tempuh antar desa, yang tersebut sebelumnya harus memutar terpencil dikarenakan terpisah oleh kondisi geografis, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai.