republicberita.com – Phnom Penh – Kamboja pada Kamis (9/11) memperingati hari kemerdekaannya yang tersebut digunakan ke-70, kemudian bersumpah untuk tetap bersatu demi menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, serta penyelenggaraan negara kerajaan tersebut.
Acara peringatan kemerdekaan itu digelar di area dalam bawah pengawasan Raja Kamboja Norodom Sihamoni kemudian juga dihadiri oleh Presiden Majelis Nasional Kamboja Khuon Sudary, Presiden Senat Kamboja Say Chhum, serta Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.
Dalam perayaan itu, Sihamoni meletakkan karangan bunga juga menyalakan api kemenangan seremonial pada dalam Monumen Kemerdekaan untuk melambangkan kemerdekaan negara itu dari kekuasaan penjajah.
Setelah acara di dalam tempat Monumen Kemerdekaan, raja kemudian perdana menteri menaiki mobil beratap terbuka ke sisi depan Istana Kerajaan, tempat dia itu mengikuti perkumpulan peringatan Hari Kemerdekaan.

Saat menyampaikan pidato dalam acara itu, Sihamoni mengatakan acara peringatan hal hal itu digelar pada saat Kamboja menikmati perdamaian penuh, keamanan, stabilitas politik, serta perkembangan pada semua sektor.
"Pada kesempatan istimewa ini, saya ingin menyerukan kepada penduduk Kamboja dari semua lapisan untuk bersatu di area dalam bawah naungan konstitusi lalu undang-undang negara guna melindungi serta membangun tanah air kita di tempat dalam semua bidang," katanya.
Di bawah pemerintahan Ayah Sihamoni, Raja Norodom Sihanouk, Kamboja memperoleh kemerdekaan penuh pada 9 November 1953, setelah hampir satu abad berada dalam bawah pemerintahan kolonial.
"Kami bersumpah untuk tetap bersatu di tempat tempat bawah kepemimpinan Raja Kamboja Norodom Sihamoni untuk terus melindungi kemerdekaan, kedaulatan, perdamaian, serta penyelenggaraan negara," kata Perdana Menteri Hun Manet.
Di pengujung acara, burung merpati kemudian balon dilepaskan sebagai simbol kemerdekaan serta kebebasan.