republicberita.com –
Jakarta – Beberapa sekolah di dalam area Israel dilaporkan memerintahkan orang tua untuk menghapus aplikasi media sosial seperti Instagram, TikTok, lalu juga X (dulunya Twitter) dari HP anak mereka.
Hal ini menyusul konflik yang mana pecah dengan Hamas pada akhir pekan lalu. Para guru tak ingin anak-anak di dalam dalam bawah umur melihat aksi kekerasan dari media sosial yang tersebut mana berkaitan dengan perang Israel-Hamas.
Asosiasi orang tua dalam salah satu sekolah di area area Tel Aviv memberikan peringatan persoalan konten visual berbentuk video buatan kelompok Hamas yang tersebut dimaksud bertebaran di area area media sosial. Isinya berisi penyanderaan kaum Israel yang tersebut digunakan memohonkan pertolongan untuk kelangsungan hidup mereka.
“Kami tak dapat membiarkan anak-anak kami menonton video seperti ini. Terima kasih atas pengertian juga kerjasama Anda,” begitu ditulis pada selebaran yang dimaksud digunakan disebarkan asosiasi orang tua, dikutip dari CNBC International, Rabu (11/10/2023).
Beberapa sekolah Yahudi dalam Amerika Serikat (AS) dilaporkan juga memberikan peringatan serupa. Hal itu diungkap Jewish Telegraphic Agency.
“Kami tak tahu dari mana informasi tentang video-video penyanderaan yang tersebut disebut muncul,” kata organisasi tersebut.
Otoritas The Frisch School pada New Jersey, AS, dilaporkan telah lama terjadi mengirimkan email resmi ke para orang tua yang digunakan yang isinya memohonkan menghapus Instagram serta TikTok dari HP anak mereka itu sesegera mungkin.
Aviva Klompas, pendiri dari organisasi nirlaba Boundless Israel, membagikan ke X salah satu pesan dari sekolah Yahudi ke para orang tua. Isinya tertulis, “kami mengetahui bahwa video-video penyanderaan yang mana dimaksud memohon untuk menyelamatkan nyawa merek akan dirilis secara lua”.
“Tolong hapus TikTok juga Instagram dari HP anak Anda,” kata pemberitahuan tersebut.
Beredar informasi yang tersebut yang disebut menyebut bahwa kelompok Hamas akan membajiri media sosial dengan video-video penyanderaan kaum Israel.
Pada awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya mengatakan kelompok Hamas juga menyandera beberapa warga Amerika. Ia mengklaim setidaknya ada 14 warga AS yang terbunuh sebagai bagian dari konflik Hamas-Israel.