republicberita.com – Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata kemudian Ekonomi Kreatif menargetkan nilai investasi modal yang mana didapatkan hingga 6 miliar dolar AS dari pemodal Amerika Serikat untuk perkembangan kawasan pariwisata hijau.
Menteri Pariwisata kemudian juga Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, target investasi modal dari pemodal Amerika Serikat itu dapat dicapai dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun ke depan atau bahkan tambahan cepat dari itu.
“Sebanyak 5-6 miliar dolar AS yang tersebut mana Indonesia targetkan bahkan tadi beberapa perusahaan Amerika Serikat yang digunakan telah dilakukan lama menyatakan minat kepada saya untuk berinvestasi dalam sektor pariwisata hijau dalam Indonesia," kata Sandi dalam Jakarta, Selasa.
Pernyataan yang mana disampaikan Sandi dalam event AmCham Indonesia 11th US-Indo Investment Summit 2023 bertajuk Mapping the Legacy, Navigating the Future di Mandarin Oriental Hotel.
Sandi menyebutkan, dirinya sudah pernah menerima langsung pernyataan minat dari perusahaan Amerika Serikat untuk berinvestasi antara lain Marriott Group, MasterCard lalu beberapa perusahaan besar dari Negeri Paman Sam lainnya.
Komitmen Pemerintah Indonesia untuk fokus menerapkan pariwisata hijau yang mana mana ramah lingkungan menjadi salah satu faktor yang digunakan digunakan memantik ketertarikan dari perusahaan tersebut.
Fokus investasinya ada pada pengembangan sektor bisnis hotel yang tersebut digunakan ramah lingkungan, seperti pemakaian energi baru terbarukan (EBT), pengelolaan sampah, dan juga juga pemakaian air yang digunakan yang tambahan besar efisien.
"Untuk itu kami (Kemenparekraf) sanggup jadi men-guide mereka itu itu 15-20 persen di dalam tempat atas target pemerintah." ujarnya.
Sebelumnya, menurut Sandi, Kementerian Pariwisata kemudian Ekonomi Kreatif sudah menerima kesepakatan pembangunan dua hingga tiga hotel dengan total penyelenggaraan dunia usaha sebesar 500-700 jt dolar AS di tempat dalam Ibu Kota Nusantara (IKN), kemudian Pembangunan Resor Wisata pada Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Fasilitas hal yang disebut mulai dibangun akhir 2023 lalu akan dikelola oleh perusahaan yang digunakan berbasis pada area Amerika Serikat, salah satunya ialah Marriott Internasional Group serta The Ritz-Carlton.
Sandi mengaku optimistis bahwa pengerjaan perekonomian di dalam dalam sektor pariwisata hijau akan mencapai target kemudian memberikan dampak positif bagi Indonesia, baik dari segi sosial-ekonomi maupun lingkungan.
"Utamanya dapat menciptakan lapangan kerja baru, mengupayakan pertumbuhan ekonomi, kemudian meningkatkan kualitas lingkungan dari pariwisata berkelanjutan," kata Sandi.