Bisnis  

Harga Bitcoin tembus lebih tinggi dari Rp548 jt

Harga Bitcoin tembus lebih tinggi tinggi dari Rp548 jt

republicberita.com – Jakarta – Harga Bitcoin (BTC) menembus tambahan dari Rp548 jt atau meningkat 14 persen dari Senin (23/10) sebesar Rp476 juta.

“Salah satu penyebab kenaikan nilai Bitcoin ini adalah adanya optimisme atas persetujuan ETF (Exchange-Traded Fund) Bitcoin dari SEC (Securities and Exchange Commission),” kata CEO Indodax Oscar Darmawan dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, ETF Bitcoin juga dapat melahirkan arus modal baru ke crypto market yang dapat meningkatkan permintaan dari para pemodal ataupun trader.

Selain dapat menggalakkan kenaikan harga, adanya ETF Bitcoin turut menyokong reputasi aset kripto sebab dampak dari ETF Bitcoin mampu bertahan lama. Salah satunya yaitu volatilitas yang dimaksud dimaksud tambahan stabil kemudian juga berkelanjutan.

Penyebab lain biaya Bitcoin naik adalah adanya halving day Bitcoin yang tersebut mana diprediksi terjadi pada dalam tahun depan.

“Adanya halving Bitcoin juga sangat berpengaruh dengan penawaran kemudian permintaan Bitcoin yang digunakan akan berdampak terhadap nilai jual beli Bitcoin. Jika mengurangi reward blok, halving akan membatasi total Bitcoin baru yang digunakan masuk ke pasar. Pada saat pasokan baru berkurang juga permintaan tetap tinggi bahkan meningkat, hal ini akan menggerakkan kenaikan nilai tukar Bitcoin,” ucap Oscar.

Terlebih, Bitcoin disebut belaka diciptakan sebanyak 21 jt keping dalam dalam dunia yang dimaksud memproduksi mata uang digital hal itu ini langka juga diminati banyak orang.

“Jika 1 BTC setara kurang tambahan tinggi Rp500 juta, artinya dengan miliki 2 BTC, orang hal yang sudah miliki Rp1 miliar. Tentunya hal ini sangat menguntungkan bagi para member kami yang dimaksud dimaksud menyimpan Bitcoin. Terlebih tahun depan akan terjadi halving day, pada mana harganya menurut para praktisi kripto diperkirakan akan melebihi nilai saat ini,” ujar dia.

Karena itu, Oscar menyarankan para penanam modal atau trader untuk melakukan pembangunan sektor ekonomi secara disiplin juga rutin dengan teknik cicil dollar cost averaging (DCA).

Teknik dollar cost averaging (DCA) akan membantu pemodal untuk membeli aset kripto potensial secara berkala, sehingga menciptakan konsep pengerjaan ekonomi yang dimaksud itu konsisten kemudian juga sehat setiap bulannya.

“Selaku crypto exchange terpercaya di dalam tempat Indonesia, INDODAX pada masa saat ini mempunyai fitur baru untuk membantu para pemodal untuk berinvestasi dengan teknik dollar cost averaging (DCA) yang digunakan digunakan diberi nama fitur perkembangan dunia usaha rutin. Fitur ini memungkinkan para investor, untuk berinvestasi secara rutin setiap bulannya dengan jumlah agregat keseluruhan yang dimaksud sama,” ungkapnya Oscar Darmawan.