Bisnis  

G-Creasi Latih Peternak Budi Daya lalu Pengolahan Indigofera Sebagai Pakan Alternatif

G-Creasi Latih Peternak Budi Daya lalu Pengolahan Indigofera Sebagai Pakan Alternatif

republicberita.com – Generasi Alumni Muda Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), serta Universitas Airlangga (Unair) yang tersebut tergabung dalam sukarelawan Ganjar Creasi (G-Creasi) mengedukasi para peternak lalu penduduk dalam Kabupaten Bojonegoro untuk membudidayakan tanaman indigofera serta mengolahnya menjadi sumber pakan ternak.

Indigofera merupakan tanaman yang mana termasuk ke dalam polong-polongan berbentuk semak-semak. Tanaman ini terbilang mudah untuk dirawat juga dibudidayakan.

Apalagi resistensi tanaman ini terhadap cuaca ekstrem sangat baik. Bahkan, indigofera mampu bertahan di area lahan kering sehingga sangat cocok ditanam sebagai alternatif pakan ternak menghadapi musim kemarau.

Rangkaian kegiatan ini berlangsung dalam Kopi Bunda, Jalan Raya Kedungdowo, Desa Kedungdowo, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pelatihan ini dimentori oleh Praktisi Pertanian lalu Peternakan Gilang Ady Permana.

“Alasan yang pertama itu melihat kondisi di tempat di lokasi ini akibat juga masih musim kemarau, kemudian yang tersebut kedua dari segi tanaman juga indigofera memiliki kandungan protein kasar yang sangat tinggi serta sangat baik digunakan sebagai pakan ternak,” jelas Wakil Koordinator Wilayah G-Creasi Jawa Timur, Ahmad Anwar As Sidiq ditulis Jumat (10/11/2023).

Pria yang mana akrab disapa Anwar ini mengaku pelatihan budi daya indigofera adalah upaya mengupayakan peternak khususnya sapi, kerbau, kemudian kambing agar tetap bisa saja mencukupi pakan ternak saat musim kemarau.

G-Creasi, lanjut dia, juga ingin pelatihan ini menjadi wadah untuk menumbuhkan ketertarikan generasi milenial terhadap pertanian serta peternakan.

Perlu adanya regenerasi dari generasi sebelumnya atau gen x kemudian baby boomer sehingga industri-industri itu mampu maju kemudian berkembang menuju terciptanya swasembada pangan dan juga daging.

“Benar sekali, lantaran ada suatu idegium (adagium atau pepatah) yang mengatakan berakhir atau hidupnya bangsa ini tergantung dari keadaan pangan dalam bangsa tersebut,” ungkap Anwar.

Gilang Ady Permana selaku pemateri mengungkapkan untuk memulai budi daya indigofera terbilang cukup mudah. Penanaman dapat dijalankan di area mana pun, mampu pada halaman rumah, di tempat pinggir jalan, serta lahan-lahan kosong lainnya.

“Jadi indigofera ini cenderung mudah dibudidayakan, jadi ada dua alternatif yang digunakan pertama itu lewat bibit atau benih bijinya atau dapat juga membeli dari pembudidaya ataupun pembibit jadi ada pembibitnya indigofera itu,” jelas dia.