republicberita.com – Bandung – Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung Mahendro Trang Bawono mengatakan, feeder kereta cepat Jakarta Bandung Whoosh yang sempat anjlok pada Jumat, 10 November 2023 pagi, saat ini sudah dioperasikan kembali hari ini. “Kerusakannya ringan dan juga langsung ditangani tim,” kata dia, Sabtu, 11 November 2023.
Feeder kereta cepat yang sempat anjlok ketika langsir atau berpindah jalur dari jalur 7 menuju jalur yang digunakan mengarah ke Depo di dalam Stasiun Bandung pada Jumat, 10 November 2023, pagi. Saat langsir hal itu kereta anjlok.
“Langsir itu dia harus ke arah timur dulu sebelum masuk ke Depo. Ketika pindah jalur mengalami anjlok. Posisinya tidaklah ada penumpang, kondisinya pun mau masuk Depo,” kata Mahendro.
Mahendro mengatakan, feeder yang memang pagi itu sengaja hendak dibawa ke Depo di dalam Stasiun Bandung untuk menjalani perawatan. “Informasinya sempat ada trouble pada mesin makanya hendak di tempat bawa ke Depo untuk di dalam cek,” kata dia.
Mahendro mengaku, seluruh prosedur sudah dijalani untuk mengantisipasi segala kejadian yang tersebut mengganggu perjalanan kereta baik sarana kemudian prasarana. “Kalau bicara sudah diperiksa atau belum, kami punya standar untuk pemeriksaan berkala baik di dalam rel kemudian saran, itu sudah kami lakukan. Itu memang kecelakaan,” kata dia.
Mahendro mengatakan, feeder yang tersebut anjlok hal tersebut selanjutnya dibawa ke Depo lalu menjalani perbaikan. Feeder yang disebut sudah dioperasikan lagi hari ini. “Setelah anjlok, di tempat tarik ke Depo untuk perawatan ringan. Kerusakannya ringan,” kata dia.
Mahendro mengatakan, peristiwa feeder yang dimaksud anjlok itu bukan mengganggu operasional kereta. “Tidak mengganggu pelayanan penumpang, tak mengganggu perjalanan kereta baik itu feeder maupun kereta jarak jauh,” kata dia.
Mahendro mengatakan, pengoperasian feeder saat ini sengaja dilebihkan jumlahnya dibandingkan frekuensi perjalanan kereta cepat Jakarta Bandung. PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung misalnya terlibat menambah jadwal perjalanan feeder mengikuti penambahan jadwal perjalanan kereta cepat Jakarta Bandung . “Jadwal feeder ini sangat dinamis, kami selalu menyesuaikan dengan kereta cepat, minimal serupa atau pasti kami lebihkan 2-4 perjalanan,” kata dia.
Mahendro mengatakan, saat ini misalnya jadwal kereta cepat Jakarta Bandung sudah ditambah menjadi 18 perjalanan sehari dari Stasiun Halim atau 36 perjalanan pulang pergi. “Wiken ini jadwal feeder sanggup sampai 38 perjalanan (PP) sehari,” kata dia.
Feeder kereta cepat Jakarta Bandung yang dimaksud menghubungkan Stasiun Padalarang juga Stasiun Bandung dilayani oleh 5 trainset yang mana masing-masing membawa 4 kereta dengan kapasitas setiap rangkaiannya dapat mengangkut 200 penumpang. Headway untuk feeder hal tersebut menembus 15-20 menit.
Mahendro mengatakan, pada pengoperasiannya Jumat, 10 November 2023 mengalami kenaikan 26 persen dibandingkan sehari sebelumnya. “Dari Bandung mengangkut 4 ribu orang, dari Padalarang 5.400 orang,” kata dia.
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China atau PT KCIC menambah jadwal hingga menjadi 36 perjalanan per hari. Hal itu dijalani oleh sebab itu tingginya animo penduduk yang tersebut ingin menggunakan Kereta Cepat Whoosh.
General Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa mengatakan, dengan penambahan ini rata-rata headway (jarak antar jawal) Kereta Cepat Whoosh menjadi tiap 51 menit dalam akhir pekan. “Di jam sibuk seperti pagi dan juga sore hingga malam hari, headwaynya mencapai rata-rata tiap 40 menit sekali,” ujar dia lewat keterangan ditulis pada Kamis, 9 November 2023.
Saat ini rata-rata penumpang harian Kereta Cepat Whoosh mencapai hingga 18 ribu penumpang. Jumlah itu meningkat seiring terus ditambahkan perjalanan kereta cepat Whoosh dari sebelumnya 28-32 perjalanan.
“Kami melihat adanya kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga kami akhirnya kembali menambah jadwal perjalanan,” kata Eva.
Pilihan Editor: Ini Sikap Anies, Ganjar dan juga Prabowo mengenai Program Hilirisasi Jokowi