republicberita.com – Di tengah kampanye dan juga aktivitas yang mana menyertai Pemilu 2024, terdapat kecemasan rakyat Indonesia yang tersebut semakin besar terhadap konten palsu yang tersebut dibuat melalui teknologi deepfake.
Deepfake adalah teknologi yang menghasilkan salinan gambar, video, lalu ucapan yang mana meyakinkan melalui pemanfaatan AI. Metode yang mana digunakan deepfake mampu belajar dari data tidak ada terstruktur, contohnya wajah manusia.
Kaspersky mengatakan ada beberapa cara untuk terhindar dari pembohongan yang digunakan memanfaatkan konten deepfake jelang pemilihan umum 2024.
Pertama, pastikan karyawan juga keluarga mengetahui cara kerja deepfake serta tantangan yang dimaksud dapat ditimbulkannya.
Kedua, edukasi diri sendiri lalu orang lain tentang cara mengenali deepfake.
Ketiga, gunakan sumber berita yang berkualitas terkait pemilu. Jangan sebar berita atau informasi yang digunakan berasal dari sumber abal-abal.
Kaspersky juga memacu protokol dasar yang mana baik, seperti trust but verify (percaya tapi verifikasi). Sikap skeptis terhadap pesan pernyataan kemudian video tidaklah menjamin terlepas dari jeratan penipuan, namun, dapat membantu menghindarinya.
Jika deepfake mulai digunakan oleh peretas dalam upaya dia membobol jaringan pribadi serta organisasi, praktik dasar keamanan siber terbaik akan memainkan peran penting dalam meminimalkan risiko.
Praktik dasar keamanan siber mencakup melakukan backup rutin melindungi data lalu membantu untuk memulihkan data yang tersebut rusak atau hilang. Gunakanlah kata sandi berbeda dan juga kuat untuk akun yang digunakan berbeda untuk menghindari banyaknya jaringan atau layanan yang mana disusupi.
Kaspersky juga mengingatkan untuk menggunakan solusi keamanan untuk melindungi jaringan rumah, laptop, lalu ponsel cerdas dari ancaman dunia maya.
Deepfake pengaruhi opini masyarakat jelang pemilihan umum 2024
Kaspersky, dalam laporannya menyebut ada kegelisahan bahwa deepfake, teknik manipulasi konten video kemudian kata-kata yang dimaksud mengandalkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan digunakan untuk mempengaruhi situasi serta opini masyarakat menjauhi pilpres 2024.
“Ancaman digital sebagai SMS, email phishing, video palsu, serta situs berbahaya harus diantisipasi pada musim pemilihan umum di area Indonesia tahun depan,” kata Kepala Urusan Pemerintahan serta Kebijakan Publik Kaspersky Wilayah Asia-Pasifik, Jepang, Timur Tengah, Turki serta Afrika, Genie Sugene Gan, dalam siaran pers di dalam Jakarta, Senin.
Penelitian Kaspersky juga mengungkapkan bahwa terdapat permintaan yang signifikan terhadap deepfake. Dalam beberapa kasus, terdapat kemungkinan permintaan deepfake dari individu terhadap target tertentu seperti selebriti atau tokoh politik.
Harga per menit video deepfake, menurut laporan Kaspersky, dapat berkisar dari 300 dolar Amerika Serikat hingga 20.000 dolar AS (sekitar Rp 4,7 jt hingga Rp 313 juta).
Perusahaan keamanan siber itu menganalisis web gelap menggunakan layanan Kaspersky Digital Footprint Intelligence, yang dimaksud melakukan analisis otomatis dan juga manual terhadap surface web, deep web dan juga dark web, ditambah pengetahuan lalu wawasan para ahli terkait teknik dan juga motif para penjahat siber.
Gan mengatakan penjahat siber menggunakan teknologi terkini untuk melakukan penipuan finansial, manipulasi politik, balas dendam, disinformasi, hingga pelecehan. Teknologi deepfake sendiri, kata dia, tiada berbahaya, namun, di tempat tangan penipu, teknologi itu mampu menjadi alat kejahatan.
“Oleh dikarenakan itu, kami menghimbau seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja mirip dalam membangun kesadaran dan juga kewaspadaan terhadap teknologi deepfake serta kemungkinan eksploitasinya,” kata Gan.