republicberita.com – Bangkok – Produsen mobil China, Changan, pada Kamis (26/10) menandatangani perjanjian pembelian lahan dengan pengembang kawasan industri Thailand, WHA Group, untuk membangun pabrik kendaraan listrik (electric vehicle/EV) barunya dalam negara Asia Tenggara, lapor Xinhua pada Jumat.
Pabrik seluas 40 hektare yang dimaksud mana berlokasi dalam Provinsi Rayong, Thailand timur, itu merupakan bagian dari Koridor Ekonomi Timur (Eastern Economic Corridor/EEC), sebuah zona perkembangan khusus di tempat dalam negara tersebut.
Lokasi yang digunakan dimaksud strategis pada zona EEC yang dipromosikan untuk kebijakan proaktif guna memasarkan industri EV serta prasarana lalu juga infrastruktur transportasi, menjadi alasan utama yang mana mengupayakan keputusan penyetoran modal senilai 8,86 miliar baht (1 baht = Rp439) atau sekitar 244 jt dolar AS (1 dolar AS = Rp15.933) pada tahap pertama, ungkap Shen Xinghua, direktur pelaksana Changan Auto Asia Tenggara
Dijadwalkan mulai beroperasi pada 2025 dengan kapasitas awal 100.000 unit per tahun, pabrik itu akan menjadi basis produksi kendaraan listrik untuk memasok pasar Thailand serta mengekspor ke negara-negara tetangga ASEAN serta pasar lainnya termasuk Australia, Selandia Baru, serta Inggris.
Investasi Changan menyoroti peran Thailand dalam industri EV di dalam dalam panggung global. Hal itu juga mencerminkan optimisme perusahaan yang tersebut terhadap Thailand lalu akan memacu metamorfosis industri otomotif Thailand, ujar Jareeporn Jarukornsakul, chairman sekaligus CEO Grup WHA.
Dia mengungkapkan bahwa ini merupakan pabrik EV pertama di dalam dalam luar negeri, lalu masuknya Changan ke Thailand akan membuka tambahan lanjut banyak lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat, serta memasarkan pengembangan rantai industri lalu juga rantai pasokan EV Thailand.
Thailand sudah pernah lama menjadi basis produksi mobil utama pada Asia Tenggara sebab rantai industri lalu keunggulan geografisnya.
Di bawah pemasaran penyelenggaraan sektor ekonomi pemerintah, yang tersebut dimaksud bertujuan memproduksi EV untuk 30 persen dari semua kendaraan di dalam dalam negara kerajaan itu pada 2030. Selain Changan, produsen mobil China seperti Great Wall kemudian BYD membangun pabrik pada Thailand juga meluncurkan EV.
Menurut Federasi Industri Thailand, pada paruh pertama (H1) tahun ini, merek-merek China menyumbang lebih besar tinggi dari 70 persen pemasaran EV pada Thailand.
