republicberita.com – Denpasar – BUMD PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memperketat sistem keamanan informasi serta teknologi (IT) untuk mengantisipasi kejahatan siber setelah adanya pembobolan dana nasabah dengan kerugian mencapai Rp21 miliar.
“Kami meningkatkan sisi keamanan IT,” kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan BPD Bali Ida Bagus Gede Ary Wijaya Guntur di tempat dalam Denpasar, Sabtu.
Demi alasan keamanan, peningkatan sistem keamanan, penguatan tata kelola bank juga manajemen risiko serta perlindungan konsumen itu diimplementasikan melalui proses secara internal.
Bank yang digunakan digunakan sahamnya dimiliki pemerintah daerah dalam Bali itu menanggung Rp21 miliar kepada beberapa orang nasabah yang mana dimaksud mengalami kehilangan dana di dalam tempat rekening pada periode April-Mei 2023.
Pengembalian dana kepada nasabah itu dilaksanakan setelah pihaknya melakukan pelacakan terhadap laporan nasabah yang dimaksud itu tidaklah pernah melakukan transaksi pada tempat luar pengetahuan nasabah.
Dari hasil pelacakannya, ternyata dana nasabah bank pelat merah itu ditransfer melalui salah satu bank nasional di tempat area Jawa Barat, serta dikirimkan kembali melalui aplikasi pengerjaan dunia usaha daring, dengan tujuan transfer kembali ke salah satu bank swasta nasional.
Setelah menyadari terjadi pembobolan dana nasabah, maka sebagai bentuk perlindungan konsumen sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), pihaknya pun menanggung serta mengembalikan Rp21 miliar ke nasabah.
Ia mengungkapkan pelaku kejahatan siber melakukan aksinya menyasar nasabah secara acak dalam beberapa jumlah agregat kantor cabang.
Namun, ia tidaklah ada membeberkan jumlah agregat total nasabah yang digunakan mana mengalami pembobolan itu.
Sedangkan hilangnya uang nasabah tersebut, kata dia, diperkirakan terjadi pada rentang April 2023 lalu juga dilaporkan kepada Polda Bali pada 15 Mei 2023 yang tersebut mana sedang dalam tahap penyidikan.
“Sudah kami laporkan dan juga juga kami sebagai korban tindakan pelaku kejahatan siber. Saat ini dalam proses aksi lanjut pada dalam kepolisian,” katanya.
Meski mengalami kerugian, ia menjamin transaksi dalam bank milik daerah itu tetap aman lalu dinilai tetap mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Berdasarkan data bank itu, total dana pihak ketiga (DPK) atau dana yang digunakan dimaksud dihimpun dalam antaranya untuk item tabungan mencapai Rp14,2 triliun pada September 2023 atau naik 30,7 persen dibandingkan periode sebanding 2022 mencapai Rp10,9 triliun.
Begitu juga simpanan dalam bentuk giro naik dari Rp4,3 triliun menjadi Rp5,9 triliun.
Sedangkan total aset per September 2023 mencapai Rp34,4 triliun atau naik dibandingkan periode serupa 2022 mencapai Rp31 triliun.