republicberita.com – Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data bencana yang mana terjadi di tempat Indonesia pada pekan ketiga Oktober 2023, yaitu 16-22 Oktober 2023.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi kemudian Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengatakan kondisi bencana pada Indonesia bervariasi. “Aceh lalu Sumatra Utara sudah didominasi banjir, sedangkan Jawa dominan kekeringan serta karhutla, baik lahan kering atau lahan tempat pembuangan sampah,” ujarnya dalam acara Disaster Briefing, 23 Oktober 2023, lewat youtube BNPB Indonesia.
Bencana terjadi di dalam 12 provinsi kemudian 31 kabupaten/kota. Berdasarkan data, 1 orang luka-luka, 57.744 orang pengungsi terdampak, tak ada korban meninggal atau hilang. Sementara pada bangunan, 3.359 rumah terendam, 168 rumah rusak dan juga 2 jembatan rusak.
Perbedaan yang mana mencolok antarpulau terkait keadaan cuaca terjadi dalam seminggu tersebut. “Pada 16-18 Oktober terjadi hujan pada bagian utara Pulau Sumatra,” jelasnya. Sedangkan 19-21 Oktober 2023 terjadi hujan dalam Pulau Sumatra secara merata.
Dalam satu minggu terakhir, terjadi hujan secara menyeluruh di dalam Pulau Kalimantan dan juga Pulau Papua dengan intensitas rendah-sedang. Kemudian, terjadi hujan secara menyeluruh pada Pulau Sulawesi pada 18-19 Oktober. Namun, untuk 16, 17, 20 juga 21 Oktober terjadi hanya saja di area bagian tengah Sulawesi. Sedangkan untuk Pulau Jawa semata-mata terjadi hujan dalam sebagian kecil wilayah barat lalu selatan.
Sementara itu, kebakaran hutan pada enam provinsi prioritas, yaitu Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Riau, Jambi lalu Kalimantan Barat terpantau menurun. “Sumatra Selatan ada kenaikan, sedangkan di tempat provinsi yang mana lain secara umum turun,” jelasnya. Muhari berharap pada minggu keempat Oktober tiada ada kenaikan hotspot pada Sumatra Selatan.
Untuk operasi hujan buatan mengantisipasi karhutla, dikerjakan pada 6 provinsi prioritas ditambah 3 provinsi lainnya, yaitu NTT, Jawa Barat juga DKI Jakarta. Jumlah sorti yang mana dilaksanakan 398, sedangkan komponen yang tersebut disemai dalam bentuk NaCl sebanyak 480.200 kg.
Sehubungan perkiraan ke depan, Muhari meminta-minta berbagai pihak untuk mulai berpikir mengenai antisipasi tidak ada belaka kekeringan, tapi juga hidrometeorologi basah pada wilayah Indonesia di tempat utara Khatulistiwa. “Aceh sejak September setiap minggu sudah ada banjir. Sumatra Utara juga suka banjir,” katanya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.