BMKG Prediksi RI Mulai ‘Basah’ November, Ingatkan Potensi Banjir

BMKG Prediksi RI Mulai ‘Basah’ November, Ingatkan Potensi Banjir

republicberita.com – Badan Meteorologi, Klimatologi lalu Geofisika () mengungkapkan sebagian wilayah di dalam tempat Indonesia akan mulai  pada November 2023. Beberapa daerah bahkan diprediksi akan datang diguyur hujan dengan intensitas lebat, sehingga dapat menimbulkan bencana banjir.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan intensitas hujan pada area sebagian besar wilayah secara umum diprediksi masih dalam batas normal.

“Dari prediksi kami sebagian besar wilayah Indonesia curah hujannya tuh curah hujan bulanan itu normal, sebagian besar,” kata Dwikorita pada kantor Kementerian Lingkungan Hidup serta Kehutanan (KLHK), Jakarta Pusat, Senin (9/10).

Namun demikian, terdapat beberapa wilayah yang dimaksud dimaksud intensitas curah hujannya di area area bawah rata-rata. Dwikorita menyebut ada pula yang dimaksud mana sebaliknya.

“Ada sekitar 9 persen zona musim itu curah hujannya bulanan itu pada dalam atas normal juga 9 persen lagi pada bawah normal,” ujarnya.

Dwikorita menegaskan prediksi itu masih bersifat umum. Secara detail, BMKG akan terus melaporkan prediksi berkala.

Oleh sebab itu, kata Dwikorita, meskipun curah hujan pada satu daerah diprediksi normal, mampu jadi sekadar terdapat hujan ekstrem.

“Untuk harian itu baru sanggup kita prediksi kira-kira seminggu sebelumnya. Jadi meskipun bulanannya normal, hariannya tuh mampu jadi sangat ekstrem dikarenakan hujan satu bulan itu mampu jadi turun belaka satu hari,” jelasnya.

Dia juga mewanti-wanti agar umum mengambil bagian mengantisipasi situasi tersebut. Dia menyarankan warga membersihkan saluran air. Sebab, dengan intensitas hujan yang dimaksud ekstrem sanggup sekadar sampai terjadi banjir.

“Jadi poinnya, mumpung sekarang masih musim kemarau bersihkan lah saluran saluran air, tandon tandon air agar jangan sampai nanti kalau hujannya ekstrem terjadi banjir,” ucap dia.

“Jadi mumpung saluran itu pada kering, diperbaiki, akibat sanggup belaka nanti tetap banjir tetap bisa, seperti itu,” imbuhnya.

BMKG sebelumnya memprediksi kedatangan musim hujan dalam dalam Indonesia secara bertahap. Kebanyakan wilayah Indonesia akan mengalaminya pada November.

Itu mencakup sekitar 255 zona musim (ZOM) atau 36,5persen. Rinciannya adalah Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali.

Sebagian kecil NTB, sebagian kecil NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, juga Papua Selatan bagian selatan.

Sementara, puncak musim hujannya diprediksi akan terjadi pada bulan Januari – Februari 2024.

BMKG menyebut awal musim hujan itu tak terjadi secara serempak akibat tingginya keragaman iklim dalam area Indonesia. Hal ini juga terkait dengan fenomena iklim ‘pengering’ curah hujan, El Nino juga Indian Ocean Dipole (IOD).

“Sesuai prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September, namun tadi kami juga menganalisis dari data satelit yang dimaksud dimaksud terkini, terlihat Oktober ini nampaknya intensitas El Nino belum turun. Fenomena El Nino ini diprediksi masih akan terus bertahan hingga tahun depan,”kata Dwikorita dalam siaran pers tersebut.

Penyebab awal musim hujan

Awal musim hujan, kata dia, berkaitan erat dengan peralihan angin Monsun Australia menjadi Monsun Asia. Saat ini, lanjut Dwikorita, Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia sehingga diprediksi bulan November akan mulai turun hujan.

“Artinya pengaruh El Nino akan mulai berkurang oleh masuknya musim hujan sehingga diharapkan kemarau kering ini segera berakhir secara bertahap. Ada beberapa wilayah yang tersebut itu masuk musim penghujan sebelum November serta ada yang tersebut dimaksud mundur, tapi sebagian besar pada bulan November,” jelas dia.

Namun, Dwikorita mewanti-wanti rakyat untuk tak melakukan aktivitas yang tersebut dimaksud dapat memicu terjadinya kebakaran lantaran kemarau kering masih belum berakhir.

“Masyarakat dimohon selama bulan Oktober ini kondisinya masih kering, maka tak dibakar pun sanggup jadi terbakar. Jadi jangan mencoba-coba untuk dengan sengaja atau tak sengaja untuk mengakibatkan nyala api lantaran pemadamannya akan sulit untuk dilakukan,” pungkas dia.

Tinggalkan Balasan