republicberita.com –
Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, serta juga Geofisika (BMKG) menyingkap pengumuman persoalan cuaca panas yang terjadi dalam Indonesia. Cuaca ini telah lama terjadi berlangsung hingga jelang akhir Oktober.
Pada September 2023 lalu, suhu dalam beberapa wilayah Indonesia mencapai 35,4 hingga 38 derajat Celcius. Sementara pada 17-18 Oktober 2023, Kertajati Jawa Barat sempat mencatatkan suhu tertinggi mencapai 38,6 derajat celcius.
Dari akun Instagram resminya, BMKG menjelaskan salah satu penyebab panas terik ini sebab minimnya tingkat pertumbuhan awan. Khususnya hal itu terjadi pada siang hari.
Selain itu tercatat juga kelembapan udara dalam tempat sebagian wilayah yang tersebut dimaksud masuk dalam kategori rendah. BMKG menjelaskan posisi semu Matahari bergerak ke selatan ekuator yang digunakan mana jadi penyebab sinarnya lebih besar besar intens ke Indonesia.
“Posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator yang dimaksud digunakan berdampak ke penyinaran matahari yang tersebut dimaksud relatif tambahan banyak intens ke wilayah Indonesia,” tulis BMKG, dikutip Minggu (22/10/2023).
Suhu panas ini kemungkinan masih akan terasa hingga akhir Oktober nanti, ungkap BMKG. Namun akan mulai turun pada bulan November.
“Penurunan suhu diprediksi mulai terjadi pada November seiring dengan mulainya masa peralihan atau pancaroba pada beberapa wilayah,” tulis BMKG.
Sementara itu dalam unggahan yang tersebut mana berbeda, BMKG memberikan prakiraan cuaca untuk DKI Jakarta per Senin (23/10/2023). Seluruh wilayah diperkirakan akan mengalami cuaca cerah berawan serta berawan.
Sementara suhunya diprediksi berkisar 24 hingga 33 derajat celcius. Dengan kelembapannya antara 50 hingga 85.
Artikel Selanjutnya Tak Cuma Kulit, Ini 5 Organ Paling Rawan Selama Cuaca Panas