Dunia  

Beijing sebut “Five Eyes” tak punya dasar anggap China ancaman

Beijing sebut “Five Eyes” tak punya dasar anggap China ancaman
Kami menyarankan negara-negara terkait untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin serta bias ideologis, memandang China secara objektif juga adil

Beijing – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyebut klaim aliansi intelijen lima negara, "Five Eyes", bahwa China "ancaman intelijen terbesar yang tersebut mana pernah dihadapi demokrasi" sebagai tidak ada ada berdasar.

"Saya ingin memberi tahu, bahwa tuduhan kepala intelijen 'Five Eyes' mengenai China tak berdasarkan fakta juga belaka fitnah. Kami sangat menentang pernyataan tersebut," kata Mao Ning kepada media dalam dalam Beijing, China pada Senin (23/10).

Mao menanggapi pernyataan  Direktur FBI Christopher Wray dalam wawancara dengan CBS News sehari sebelumnya bahwa pemerintah China, secara langsung atau tak ada langsung, berusaha mencuri kekayaan intelektual, rahasia dagang, serta data pribadi seluruh negara.

Wray menyebut China berusaha mencuri rahasia perusahaan Fortune 100, hingga perusahaan rintisan kecil dalam bidang pertanian, bioteknologi, perawatan kesehatan, robot, penerbangan, juga penelitian akademis.

Wray mengungkapkan "Five Eyes" miliki sekitar 2.000 investigasi bergerak terkait upaya pemerintah China dalam mencuri informasi.

"China tetap berkomitmen menjaga keamanan internasional. 'Five Eyes' adalah organisasi intelijen terbesar di area tempat dunia serta terbiasa mengarang lalu menyebarkan disinformasi tentang China," tuding Mao.

Amerika Serikat, menurut Mao, sudah terjadi menyalahgunakan kecanggihan teknologinya untuk memata-matai negara-negara secara global, termasuk sekutu-sekutunya tanpa pandang bulu.

"Jadi, jika ada yang dimaksud merasa khawatir atas ancaman keamanan, bukan China yang mana dimaksud harus dikhawatirkan, melainkan negara-negara 'Five Eyes'", kata Mao. 

"Kami menyarankan negara-negara terkait untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin lalu bias ideologis, memandang China secara objektif kemudian adil, serta menghentikan fitnah kemudian menyalahkan China tanpa alasan."

"Five Eyes" adalah jaringan berbagi intelijen antara  Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, juga Selandia Baru.

Aliansi itu berawal pada 1946 antara Amerika Serikat juga Inggris sebagai cara berbagi sinyal intelijen yang digunakan mana pada 1949 diperluas hingga Kanada juga juga  Australia juga Selandia Baru pada 1955.

Five Eyes mengumpulkan sumber daya serta berbagi intelijen antara kelima negara itu.