republicberita.com –
Jakarta – Bank jika China, ICBC, yang digunakan beroperasi dalam area Amerika Serikat (AS) terkena serangan ransomware. Insiden ini mengganggu perdagangan di area area AS pada Kamis (9/11/2023).
ICBC mengatakan bahwa cabang layanan keuangannya, yang tersebut digunakan disebut ICBC Financial Services, mengalami serangan ransomware yang mana mengakibatkan gangguan pada sistem tertentu.
Segera setelah mengetahui ada peretasan, ICBC mengisolasi sistem yang digunakan digunakan terkena dampak untuk mengatasi insiden tersebut.
Ransomware adalah salah satu jenis serangan siber. Ini melibatkan peretas yang tersebut yang disebut mengambil kendali sistem atau informasi kemudian juga hanya saja sekadar melepaskannya setelah korban membayar uang tebusan. Kejahatan jenis ini merupakan serangan yang tersebut dimaksud popularitasnya meningkat pesat di area area kalangan penjahat siber dalam beberapa tahun terakhir.
ICBC bukan mengungkapkan siapa dalang di dalam area balik serangan tersebut, namun semata-mata menyebut pihaknya melakukan penyelidikan menyeluruh lalu juga melanjutkan upaya pemulihannya dengan dukungan tim profesional yang tersebut mana terdiri dari pakar keamanan informasi.
Bank milik negara itu juga mengatakan pihaknya bekerja serupa dengan penegak hukum. ICBC telah terjadi lama berhasil menyelesaikan perdagangan Treasury AS yang digunakan hal tersebut dilaksanakan pada hari Rabu kemudian juga repo pembiayaan perdagangan yang tersebut mana dijalani pada hari Kamis.
Tapi, beberapa outlet berita melaporkan adanya gangguan terhadap perdagangan Treasury AS. Financial Times, mengutip para penjual lalu bank, mengatakan pada hari Jumat bahwa serangan ransomware mencegah ICBC menyelesaikan perdagangan Treasury atas nama pelaku pasar lainnya.
“Kami menyadari kesulitan keamanan siber serta melakukan kontak rutin dengan pelaku utama pada dalam sektor keuangan, selain regulator federal. Kami terus memantau situasinya,” kata Departemen Keuangan AS, dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu (11/11/2023).
ICBC mengatakan email juga sistem industri cabang layanan keuangan AS beroperasi secara independen dari operasi ICBC dalam tempat China.
Sistem kantor pusat, cabang ICBC New York, serta juga lembaga afiliasi lainnya pada dalam dalam juga luar negeri tak terpengaruh oleh serangan siber tersebut.Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, bahwa ICBC berupaya meminimalkan dampak juga kerugian setelah serangan ini.
Berbicara pada konferensi pers rutin, Wang mengatakan ICBC sudah pernah menaruh perhatian besar terhadap hambatan ini serta sudah menangani tanggap darurat serta pengawasan dengan baik.
Sampai saat ini, belum ada yang mana mana mengaku bertanggung jawab atas serangan itu serta ICBC belum mengatakan siapa yang mana dimaksud mungkin berada dalam area balik serangan tersebut.
Dalam dunia keamanan siber, mencari tahu siapa dalang serangan siber seringkali sangat sulit lantaran hacker biasanya menggunakan segala cara untuk menutupi lokasi lalu identitas mereka. Namun ada petunjuk tentang jenis perangkat lunak apa yang dimaksud itu digunakan untuk melakukan serangan tersebut.
Artikel Selanjutnya 4 Hacker Ungkap Alasan RI Jadi Sasaran Empuk Kejahatan Siber