republicberita.com – Kementerian Komunikasi lalu Informatika () secara resmi memutus layanan internet di tempat area wilayah , Banten. Indosat Ooredo Hutchison yang mana dimaksud paling terdampak akibat kebijakan ini.
“Berdasarkan hasil verifikasi lapangan kemudian koordinasi dengan operator seluler, ditemukenali bahwa upaya pembatasan/penghilangan sinyal belaka diperlukan untuk IOH,” kata Direktur Jenderal Informasi lalu juga Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Usman Kansong dalam keterangannya, Senin (9/10).
Pemutusan layanan itu, kata dia, berdasarkan permintaan pemerintah daerah untuk menghilangkan layanan telekomunikasi seluler dalam wilayah Desa Ulayat Baduy.Usman menjelaskan upaya pembatasan atau penghilangan sinyal hal itu telah lama terjadi diselesaikan oleh IOH pada pertengahan bulan September 2023.
Dia menjelaskan kalau operator selular sudah mendesain coverage sinyal agar tak menjangkau wilayah kampung Baduy Dalam.
Kendati demikian ia tak mampu meyakinkan kalau ada beberapa wilayah yang digunakan yang masih terdapat layanan telekomunikasi dalam Baduy Dalam, sebab faktor geografis.
“Tetapi memang kemungkinan masih ada pantulan sinyal internet dari Baduy Luar ke dalam dapat jadi cuma terjadi sebab posisi geografisnya baduy dalam konturnya flat bukan ada bloking sinyal krn bukan ada bukit,” kata dia.
Sebelumnya, Tetua adat Baduy memohonkan kawasan Baduy Dalam, Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, bersih dari sinyal internet. Mereka tak ingin warga Baduy terpengaruh oleh konten negatif internet.
Permintaan itu disampaikan melalui surat yang digunakan dimaksud ditandatangani oleh Tangtu Tilu Jaro Tujuh, Wakil Jaro Tangtu, Tanggungan Jaro 12, Wakil Jaro Warega, serta diketahui oleh Jaro Pamarentah atau Kepala Desa Kanekes kepada Pemerintah Kabupaten Lebak, 1 Juni.
Kepala Desa Kanekes, Saidja mengatakan kawasan Baduy Dalam punya aturan tambahan ketat jika dibandingkan dengan kawasan Baduy Luar. Kendati demikian, masih ada pengunjung yang tersebut dimaksud diam-diam menggunakan handphone di tempat tempat Baduy Dalam.
Menurut dia tindakan pengunjung itu menyebabkan para tetua adat geram. Para tetua adat pun melayangkan surat ke Pemerintah Kabupaten Lebak untuk memutus pancaran sinyal internet pada Baduy Dalam.
Sekarang sinyal internet pada Baduy Dalam sudah resmi diputus. Saidja berharap pemutusan sinyal internet dapat menimbulkan pengunjung tambahan menaati peraturan yang dimaksud berlaku dalam Baduy.
“Memang tetua adat enggak suka kalau ada sinyal di dalam area sana [Baduy Dalam], iya masih ada yang suka diam-diam main handphone padahal enggak boleh. Setiap ada tamu yang tersebut dimaksud datang, saya sudah sering bilang untuk taati peraturan adat,” kata Saidja, mengutip Detik.