republicberita.com – Jakarta – Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) menegaskan komitmennya untuk memperkuat edukasi literasi finansial kepada masyarakat, khususnya terkait manajemen keuangan serta pemanfaatan akses teknologi finansial.
“Kami sedang bergerilya untuk mengedukasi masyarakat, kami jalan terus,” kata Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya dalam peluncuran Bulan Fintech Nasional (BFN) serta juga 5th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023 pada area Jakarta, Jumat (10/11).
Ia mengatakan, penyedia layanan fintech syariah saat ini fokus membina literasi teknologi finansial kepada penduduk sembari menguatkan industri keuangan berbasis Islam itu, yang tersebut digunakan persentasenya saat ini cuma sekitar 6 persen dari seluruh penyedia jasa layanan pinjaman peer-to-peer di Indonesia.
Selain cara-cara memanfaatkan jasa teknologi finansial dengan baik serta benar, ia mengatakan, edukasi juga bertujuan memberi pengetahuan bahwa fintech lebih banyak besar dari sekadar jasa pinjaman daring sebagaimana yang dimaksud sebagian besar warga pahami.
“Hari ini, penduduk paham fintech semata-mata sekadar pinjaman uang. Padahal, mau berinvestasi pun mampu memanfaatkan fintech,” kata dia.
Edukasi yang mana disebut juga penting untuk membantu warga mengetahui bagaimana mengenali jasa teknologi finansial yang dimaksud yang legal sehingga merekan dapat terhindar dari kesempatan terjebak jasa fintech ilegal yang digunakan yang mencekik.
Ronald menyoroti Generasi Z merupakan golongan warga yang tersebut dimaksud paling dapat menerima edukasi finansial dengan baik, lalu kecakapan merek dalam menggunakan ponsel juga teknologi daring adalah salah satu faktornya.
“Kalau kami ajari generasi yang dimaksud mana lebih lanjut banyak tua, terus terang lebih banyak besar butuh waktu. Teman-teman seumuran saya pun belum tentu mampu langsung mengerti,” ucap dia.
Karena itu, untuk menyebabkan perniagaan edukasi hal itu semakin diterima warga luas, Ronald mengatakan pihaknya akan menimbulkan konten pengetahuan dengan bahasa sederhana yang digunakan dimaksud bisa saja jadi dipahami umum awam.
AFSI juga berkomitmen bukan akan menolak undangan edukasi dari siapa pun pihak yang mana itu meminta, seperti dari universitas maupun komunitas di dalam area daerah, kata dia.