3 Tanda Risiko Kanker Payudara yang tersebut Bisa Dideteksi Sejak Dini

3 Tanda Risiko Kanker Payudara yang mana hal itu Bisa Dideteksi Sejak Dini

republicberita.com –

Jakarta – Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara atau Breast Cancer Awareness Month setiap tahunnya. Bulan peringatan ini ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran juga deteksi dini kanker payudara.

Hingga saat ini, kanker payudara adalah salah satu konsentrasi utama di area tempat dunia kesehatan. Bahkan, kanker payudara menempati urutan pertama dalam total kanker terbanyak dalam dalam Indonesia.

Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Data Globocan 2020 menunjukkan bahwa kasus kanker payudara pada Indonesia telah terjadi terjadi mencapai 68.858 kasus, sedangkan hitungan kematian mencapai tambahan besar dari 22 ribu jiwa.

Mengutip dari keterangan pers yang hal itu diterima CNBC Indonesia dari Nalagenetics, ada tiga risiko kanker payudara yang dimaksud hal tersebut dapat dideteksi sejak dini melalui analisis DNA, yakni risiko poligenik, risiko klinis, serta risiko monogenik.

Pilihan Redaksi
  • Termasuk Mual, Ini 15 Tanda-tanda Hamil Muda Minggu Pertama
  • Penyebab Kanker Payudara yang dimaksud dimaksud Jarang Disadari & Pengobatannya
  • Daftar Makanan yang dimaksud mana Bisa Sebabkan Kanker serta Alternatifnya

Risiko poligenik adalah pemberian skor untuk memprediksi risiko perkembangan penyakit dalam lima tahun ke depan. Sementara itu, risiko monogenik mempertimbangkan kondisi kesehatan tertentu melalui pemeriksaan gen, seperti BRCA1 atau BReast CAncer1 kemudian BRCA2 atau BReast CAncer2.

Terakhir, risiko klinis mengevaluasi individu berdasarkan risiko klinis kemudian genetik yang digunakan dikategorikan ke dalam risiko tinggi atau rata-rata.

Samuel J. Haryono, spesialis bedah onkologi RS Siloam MRCCC mengungkapkan bahwa penyebab kanker payudara bervariasi, termasuk faktor genetik, gaya hidup, kemudian hormonal.

Pada 2022, sekitar 68%-73% kasus kanker payudara terdeteksi pada tahap lanjut (tahap 3 dan juga juga 4), dengan tingkat kelangsungan hidup yang hal tersebut rendah, sekitar 70% serta 25%. Namun, pada tahap awal (tahap 1 lalu 2), tingkat kelangsungan hidup tambahan tinggi optimistis mencapai hampir 100% juga 90%. Rendahnya kesadaran deteksi dini menjadi penyebab tingginya tingkat kematian.

“Disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih tinggi besar awal lalu screening dini, terutama bagi kaum wanita, guna menekan tingkat kematian serta keparahan kondisi pasien. Deteksi dini dapat dikerjakan melalui pemeriksaan rutin sendiri (sadari) serta secara klinis ke rumah sakit. Hadirnya alat tes prediksi yang digunakan cukup mudah digunakan menjadi alternatif pemeriksaan secara dini kanker payudara dan juga juga penggunaannya cukup mudah.”

Cara Mendeteksi Kanker Payudara

Hingga kini, Kemenkes juga Yayasan Kanker Indonesia mengajukan permohonan para perempuan untuk rutin melakukan Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Hal ini untuk mendeteksi dini kanker payudara guna menekan hitungan kematian hingga 43 persen. Selain itu, SADARI juga merupakan bentuk prioritas Pemerintah Indonesia dalam penanganan kanker payudara.

Umumnya, gejala kanker payudara adalah ada benjolan tanpa rasa nyeri pada payudara, terdapat perubahan tekstur kulit payudara berbentuk mengeras dengan permukaan menyerupai kulit jeruk, adanya luka yang dimaksud bukan kunjung sembuh, keluarnya cairan disertai bercak darah, kemudian terdapat cekungan atau tarikan di area tempat kulit payudara.

Terdapat enam langkah SADARI yang digunakan dimaksud dapat dijalani untuk mendeteksi kanker payudara, Yayasan Kanker Indonesia merekomendasikan untuk dikerjakan 7-10 hari setelah menstruasi, yakni.

Berdiri tegak dengan lengan menjuntai dalam dalam depan cermin, lalu perhatikan apakah ada perubahan pada bentuk juga permukaan kulit payudara, seperti pembengkakan dan/atau perubahan pada puting.

Letakkan kedua tangan di dalam area atas kepala. Dengan posisi tersebut, periksa bentuk lalu ukuran payudara dengan cermat.

Tempatkan kedua tangan pada pinggang lalu gerakkan lengan hingga bahu ke arah depan untuk melihat tambahan jelas apakah ada benjolan pada payudara.

Tekan payudara secara melingkar untuk meraba apakah terdapat benjolan yang tersebut mana berpotensi menyebabkan kanker.

Tekan bagian puting secara perlahan untuk memeriksa apakah keluar cairan yang tersebut dimaksud bukan normal.

Ulangi lima langkah dalam atas, tetapi dengan posisi berbaring. Caranya adalah mengangkat lengan ke atas juga juga meletakkan bantal kecil di tempat dalam bawah bahu kanan. Dalam melakukan langkah ini, gunakan ujung jari-jari lalu tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.